Bab 11 : Ungkapan Cinta

2.6K 239 19
                                    

Nyonya dan Becca sudah kembali ke mansion sejak tadi pagi, Becca menyadari bahwa sekarang gerak geriknya seperti sedang di awasi, itulah kenapa sejak tiba di mansion sampai siang ini, gadis itu belum juga menemui Nyonya di kamarnya. Saat ini Becca lebih memilih berisitirahat di kamar, sebagai pelayan pribadi Nyonya, dia tidak ikut bekerja di dapur seperti pelayan lainnya.

Tok...tok..tok..

Ketukan pintu membuyarkan lamunan Becca, gadis itu lalu bangun dan melihat siapa yang datang mengetuk pintu.

"Becca, Nona Nam mencarimu",

"Benarkah?, baiklah",

Becca berjalan menuju kaca kecil di kamarnya, dia merapikan dirinya dan tak lupa rambut panjangnya ia gulung kembali, setelahnya dia pergi menemui Nona Nam.

Skip...

"Mulai sekarang, kau hanya akan menemui Nyonya jika dia yang memintamu datang, itu pun kau tidak boleh masuk ke kamarnya lagi", ucap Nona Nam, saat ini dia sedang berada di halaman samping Mansion.

Becca menatap wanita itu dengan heran, ada apa lagi ini?, sangat aneh, kenapa Nona Nam tiba-tiba seperti ini.

"Tapi saya hanya melayani Nyonya saja, Nona", jawab Becca.

Nona Nam lalu berjalan mendekati Becca, "lakukan saja apa yang saya perintahkan, apa kau mau dipecat?", ucap Nona Nam sambil meninggalkan Becca sendirian di taman tersebut.

Sementara itu Nyonya sedang mondar-mandir di kamarnya, dia sedang memikirkan sesuatu, tak berapa lama dia menelpon seseorang.

"Suru Becca datang ke kamar saya sekarang", perintahnya lewat telpon.

Tok..tok..tok..

"Masuk!",

Tok..tok..tok

Nyonya menatap pintu kamarnya, apa orang yang mengetuk pintu kamarnya itu orang tuli?, dengan kesal wanita itu berjalan membuka pintu kamarnya.

"Astaga, kenapa kau mengetuk pintu?, langsung masuk saja", ucap Nyonya saat melihat Becca lah yang mengetuk pintu kamarnya.

Gadis itu tidak masuk ke kamar, dia hanya di luar saja, "ada perlu apa Nyonya?, apa Nyonya membutuhkan sesuatu?", tanya Becca.

Nyonya menatap gadis itu dengan keheranan, "ada apa ini?, kenapa tiba-tiba begini?", tanya Nyonya kembali.

"__"

"Jawab aku, ada apa ini?, kenapa kau aneh sekali?",

Becca menatap Nyonya, "bisakah kita jangan terlalu akrab dulu?", jawab Becca.

Tanpa menjawab pertanyaan Becca, Nyonya langsung menarik tangan gadis itu hingga dia masuk ke kamar, "katakan padaku, ada apa ini?", tanya Nyonya.

Becca menunduk dan membuang nafas dengan kasar, "aku rasa ada yang mulai curiga dengan hubungan kita", jawabnya.

"__"

"sebaiknya kita jangan terlalu akrab dan bersikap normal layaknya majikan dan pelayan", jawab Becca lagi.

Nyonya menangkup pipi wanita itu, "kau bukan pelayanku", ucapnya.

Becca mengambil kedua tangan Nyonya di pipinya dan mencium tangan itu, Becca juga mengecup singkat bibir wanita itu, "itu menurutmu tapi dimata semua orang aku adalah pelayanmu, maka bisakah kita bersikap seperti itu?, aku tidak mau membuatmu berada di dalam masalah", jawab Becca.

Nyonya tak kuasa menahan tangisnya, Becca lalu membawa wanita itu ke dalam pelukannya, dia terus mengusap punggung wanita itu dengan lembut, mencoba memberikan ketenangan padanya.

I Love You NyonyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang