"Semua orang mempunyai hak untuk mencintai, namun... tidak semua orang mempunyai hak untuk dicintai kembali."-Na Jaemin.
_____________________________________________
Guanlin dan juga Jaemin sudah duduk manis dikantin, dengan sekantong roti yang berada di atas meja yang mereka tempati.
"Makan, Na. Lo pasti laper, 'kan." Guanlin membuka suara.
Pasalnya, sedari tadi Guanlin meletakkan roti di atas meja itu, tetapi tidak disentuh sama sekali oleh Jaemin, ia hanya diam sembari memandang roti itu dengan tatapan kosong.
"Kenapa diem?" tanya Guanlin yang membuat Jaemin tersentak lalu menoleh kearahnya.
"H-hah ...?" jawab Jaemin terbata.
"Lo nggak apa-apa, Na? Muka lo pucet banget," tanya Guanlin dengan nada khawatir.
"Gue ...? Nggak apa-apa, kok." Jawab Jaemin dengan senyuman tipis yang tercetak di bibir pucatnya.
Guanlin merasa kalau Jaemin sedang tidak baik-baik saja, ia membawa telapak tangannya ke kening milik Jaemin, ia merasakan sesuatu. Panas! Jaemin sedang terserang demam saat ini.
"Lo sakit, Na. Badan lo panas," seru Guanlin. "Kita ke UKS, ya?" ajaknya.
"Nggak! M-maksud gue ... nggak usah, gue mau ke kelas aja, bentar lagi ada pelajaran olahraga, nanti telat malah kena hukum," tolaknya.
"Lo lagi sakit, Na ... nggak usah ikut pelajaran olahraga, ya? Nanti gue yang izinin."
"Nggak usah, Guan. Gue beneran nggak apa-apa, gue ke kelas dulu, udah ditungguin sama Haechan." Jaemin beranjak dari duduknya.
"Tunggu, Na. Gue anter lo ke kelas, ya?"
"Nggak usah, Guan." Tolak Jaemin.
Guanlin terdiam, ia menghela napas pelan lalu memberikan sekantong kresek yang berisi roti kepada Jaemin. "Yaudah, kalo gitu roti ini lo bawa aja, Na. Jangan lupa dimakan."
Jaemin mengambil roti itu dengan senyuman tipis. "Iya ... makasih ya, Guan."
Guanlin tersenyum lalu mengangguk. "Udah, lo ke kelas aja, tadi katanya ditungguin sama Haechan."
Jaemin mengangguk. "Gue duluan, ya."
Guanlin hanya memandang punggung sempit Jaemin yang semakin menjauh sampai punggung itu menghilang dari pandangannya. Setelah itu, ia segera pergi menuju kelasnya.
• • •
Lucas memasuki kelasnya yang sudah terlihat ramai, kini ia berjalan menuju ke arah tempat duduknya.
"Lo sendiri aja, Cas? Guanlin mana? 'Kan biasanya lo berdua barengan tuh masuk kelasnya." Tanya Mark saat melihat Lucas hanya memasuki kelas seorang diri.
"Ohh ... Guanlin nyuruh gue duluan ke kelas, dia tadi pergi ke kantin sama Namoy," jawab Lucas yang sudah duduk nyaman ditempatnya.
Jeno yang mendengar itu lantas mengernyit bingung. "Jaemin?" tanyanya.
"Iya, katanya sih mau beli roti. Tadi pas mau masuk kelas, gue sama Guan liat Nana lagi berantem sama Hyunjin, yaudah kita samperin. Eh, ternyata Hyunjin nyenggol Nana sampai rotinya jatuh." Jelas Lucas.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗼𝘃𝗲𝗿 𝘁𝗵𝗲 𝘄𝗼𝘂𝗻𝗱 || ɴᴏᴍɪɴ ||
Teen FictionKisah seorang pemuda manis yang selalu ceria dan selalu menunjukkan kebahagiaannya kepada semua orang. Namun, dibalik wajah ceria tersebut ternyata menyimpan banyak luka dan penderitaan yang selalu ia rasakan. Ayahnya yang selalu membeda bedakan dir...