CHAPTER 5.

1.5K 92 0
                                    

"𝐊𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚𝐤𝐮 𝐬𝐞𝐦𝐩𝐮𝐫𝐧𝐚, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐑𝐮𝐦𝐚𝐡𝐤𝐮."-Na Jaemin.

• • •

Jam pulang sekolah sudah tiba, semua murid sedang bersiap untuk pulang. Jaemin berjalan keluar dari UKS dengan dibantu oleh Haechan.

Jaemin tidak diperbolehkan untuk mengikuti pelajaran karena sedang sakit, tetapi ia juga menolak untuk pulang lebih awal, karena kalau ia pulang pun percuma, Jaemin pasti akan dimarahi Ayahnya apabila ketahuan bolos kelas.

"Lo pulang sama siapa, Na?" Tanya Haechan yang masih setia menuntun sahabatnya.

"Gue naik bus aja, Chan." Jawab Jaemin bohong. Nyatanya uangnya sudah habis dan ia tidak memiliki uang untuk naik bus.

"Lo lagi sakit, Na. Yakin mau naik bus? Gue mau nganter tapi hari ini gue nggak dijemput. Gimana kalau dianterin sama Mark aja? Mau, kan?" Tawar Haechan.

Jaemin menggeleng mendengar tawaran Haechan. "Nggak usah, Chan. Gue naik bus aja, nggak apa-apa."

Mereka sudah berada diparkiran sekolah, disana sudah ada Mark yang menunggu Haechan untuk pulang bersama.

"Udah lama nunggu?" Tanya Haechan.

Mark tersenyum. "Nggak lama, mau pulang sekarang?"

"Mark, boleh nggak kita anterin Nana pulang dulu? Gue khawatir, dia kan lagi sakit. Lo bawa mobil, kan?" Tanya Haechan.

Mark mengangguk. "Boleh, gue bawa mobil kok."

"Oh iya, Na. Gue minta maaf, ya? Soal kejadian kemarin... gue sadar gue salah karena udah ngomong kasar sama lo." Mark menatap Jaemin dengan rasa bersalah.

Jaemin tersenyum lalu mengangguk. "Iya nggak apa-apa, gue udah maafin lo kok."

"Kalian berdua aja pulangnya, gue bisa sendiri kok," ucap Jaemin lagi.

"Nggak bisa, Na. Lo lagi sakit, nanti kalau kenapa-napa dijalan gimana?" Sanggah Haechan.

"Bener apa yang dibilang Haechan, Na. Lo ikut kita aja nggak apa-apa kok." Sahut Mark.

"Jaemin pulang sama gue," suara seseorang yang baru saja datang menarik atensi mereka.

Mereka semua menoleh, mendapati Renjun bersama Shotaro berjalan berdampingan ke arah mereka.

"Tumben, kesambet apaan lo?" Tanya Haechan sinis.

"Nggak ada salahnya dong gue ngajak kembaran gue pulang bareng?" Balas Renjun santai.

"Beneran gue boleh pulang sama Injun?" Tanya Jaemin hati-hati.

Renjun menoleh, menatap Jaemin dengan kesal. "Kan gue udah bilang tadi, budeg lo?"

Jaemin sangat senang, kembarannya akhirnya mau mengajaknya pulang bersama. Ia menoleh ke arah Haechan. "Gue pulang sama Injun aja, Chan. Lo sama Mark duluan aja."

Haechan menghela napas pelan. "Yaudah... kalau gitu gue sama Mark duluan, ya, Na? Jaga diri baik-baik." Pamit Haechan.

Jaemin mengangguk. "Iya, Haechan. Kalian hati-hati, ya..."

𝗖𝗼𝘃𝗲𝗿 𝘁𝗵𝗲 𝘄𝗼𝘂𝗻𝗱 || ɴᴏᴍɪɴ ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang