"Loh, dek, kok turun sendiri? Jeno sama Nana mana?" tanya Taeyong saat melihat Sungchan berjalan kearah ruang makan.
Sungchan duduk tepat di sebelah Mark, sebelum menatap sang ibu yang sempat bertanya. "Ohh, bang Jeno lagi makan- eh."
Sial, Sungchan sepertinya salah bicara, karena saat ini Jaehyun, Taeyong dan juga Mark sedang menatap bingung kearahnya.
Sungchan gelapan. "M-maksud aku ... bang Jeno mau makan, iya! Nunggu Kak Nana pake baju- eh, maksudnya ... aduh gimana, ya."
"Ngomong apa sih, dek?" Taeyong bingung, sementara Mark dan juga Jaehyun yang paham akan maksud Sungchan hanya tersenyum.
"Pokoknya bang Jeno lagi nungguin Kak Nana selesai pake baju. Mereka sebentar lagi turun, kok. Eh, tapi kalo masih ngelanjutin gimana, ya ..." gumam Sungchan pada kalimat terakhir.
"Yasudah, biarin aja, yang. Nanti kalau laper bisa kok turun sendiri," ucap Jaehyun.
"Iya, Bu. Jeno tuh lagi bahagia, jadi biarin aja mereka berduaan dulu." Mark menimpali.
Taeyong mengangguk pelan sebelum menyadari sesuatu. "Heh! Nggak bisa dibiarin berduaan dalem kamar gitu dong! Sebentar, biar Bubu samperin."
Ibu dari empat anak itu berdiri, berjalan cepat menuju tangga sebelum suara Jeno terdengar dari lantai dua, berada tepat ditangga paling atas.
"Bubu, mau kemana?" tanya Jeno, membuat Jaemin yang berada di belakangnya ikut menoleh kearah Taeyong.
Taeyong tatap galak anak keduanya, sebelum melambaikan satu tangan kepada Jaemin.
"Nana sayang, ayo sini, nak. Di situ bahaya, takut kamu dimakan." Dengan sengaja Taeyong menekankan kata 'makan' sekaligus menatap sengit kearah sang anak.
"Makan apa sih, Bubu ... ini kami emang mau makan," jawab Jeno, lalu menggandeng tangan lelaki manisnya untuk turun mendekati sang ibu.
Taeyong tak menjawab, lalu dengan cepat ia tarik tangan Jaemin dan dibawa menuju ruang makan. Jeno yang melihat keanehan sang ibu pun lantas mengerutkan keningnya bingung.
"Bubu kenapa, sih?" gumamnya.
Jeno berusaha membuang semua isi pikirannya, kemudian segera berjalan menuju ruang makan tempat keluarganya berkumpul sekarang.
"Bukannya lo udah makan ya, Jen?"
Mark tersenyum jahil saat Jeno baru saja mendudukkan diri tepat disamping kanannya, berseberangan dengan Jaemin yang duduk disamping Taeyong.
Jeno mengerutkan keningnya, menatap bingung kearah Mark. "Apa, sih? Gue baru mau makan."
Jaemin yang berada di seberang Jeno hanya menunduk malu. Ia paham dengan apa yang dikatakan Mark, karena kembaran dari kekasihnya itu terus melempar senyum jahil kearah Jeno dan juga dirinya.
Juga Sungchan yang selalu mengalihkan pandangannya saat tidak sengaja bersitatap dengan Jaemin.
"Ohh ... baru mau makan, ya?"
"Lo kenapa, sih? Nggak jelas." Jeno menatap Mark dengan sengit.
Sedangkan yang lain hanya asik dengan makanan mereka masing-masing, sekedar ikut menyimak pembicaraan dua saudara kembar itu.
"Tuh bibir kenapa bengkak?" tanya Mark sengaja.
Membuat aktivitas makan Jeno pun terhenti, ia melirik kearah Sungchan yang langsung gelagapan dan melanjutkan makannya dengan menunduk, takut bersitatap dengan Jeno.
Sial, sepertinya mereka semua mengetahui kegiatan yang sudah Jeno lakukan bersama Jaemin di kamar tadi.
Juga siapa lagi pelakunya kalau bukan Sungchan yang sedikit ceroboh karena tidak sengaja berucap ambigu kepada mereka semua dan berakhir ketahuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗼𝘃𝗲𝗿 𝘁𝗵𝗲 𝘄𝗼𝘂𝗻𝗱 || ɴᴏᴍɪɴ ||
Teen FictionKisah seorang pemuda manis yang selalu ceria dan selalu menunjukkan kebahagiaannya kepada semua orang. Namun, dibalik wajah ceria tersebut ternyata menyimpan banyak luka dan penderitaan yang selalu ia rasakan. Ayahnya yang selalu membeda bedakan dir...