CHAPTER 6.

1K 65 0
                                    

"Tidak akan ku biarkan satu orang pun menggantikan posisinya dihatiku. Jika pun ada, maka orang itu tidak akan pernah bisa menyingkirkannya." -𝘑𝘶𝘯𝘨 𝘑𝘦𝘯𝘰.

___________________________________________

Jeno memarkirkan mobilnya di garasi rumahnya. Setelahnya, ia keluar dari mobil lalu berjalan menuju pintu utama kediaman keluarga Jung.

"Bubu... anak ganteng Bubu pulang!" Teriak Jeno saat sudah masuk kedalam sana.

Plak!

"Berisik banget lo, nggak usah teriak juga kali." Mark datang dari arah belakang dan dengan entengnya menggeplak kepala sang adik.

Jeno menatap Mark dengan sinis lalu membuang pandangan kearah lain. "Terserah."

Saat melihat Jeno membelakanginya, Mark membawa tangannya seperti ingin memukul dari arah belakang, namun ia urungkan kembali niatnya itu karena terdengar suara lain yang datang.

"Eh... anak-anak ganteng Bubu udah pulang." Taeyong datang menghampiri keduanya.

"Duduk dulu, yuk?" Ajak sang ibu, menuntun kedua anaknya untuk duduk disofa ruang tengah.

Setelah semuanya duduk, Taeyong lantas membuka suara. "Jeno... kok baru pulang, Nak?" Tanya Taeyong lembut.

Jeno mengernyitkan dahinya bingung dengan pertanyaan sang ibu. "Loh? Bukannya bang Mark juga baru pulang, Bu? Kok Jeno doang yang ditanyain?" Tanya Jeno kembali.

"Dih? Gue abis nganterin Haechan pulang kali. Kalau lo kan baru aja pulang, makanya ditanyain Bubu," sahut Mark.

"Udah, Abang diem dulu, sayang. Bubu tanya adek kamu dulu." Peringat Taeyong.

Mark lantas diam dan duduk dengan tenang, menyimak percakapan antara ibu dan adiknya itu.

"Bubu tanya, kenapa Jeno baru pulang?" Tanya sang ibu lagi.

"Jeno tadi kejebak macet, Bubu..." jawab Jeno.

"Kenapa kamu nggak langsung pulang aja dari tadi? Kan kalau sore emang macet banget, Nak..."

"Jeno tadi harus pergi ngeprint tugas dulu, Bu, jadi agak sore pulangnya," jawabnya lagi.

"Terus Abang gimana bisa pulang duluan? Kan kalian satu kelas?" Taeyong menatap anak sulungnya.

Mark yang ditatap hanya bisa menyengir tak berdosa. "Mark tadi nitip sama Jeno, Bu."

Taeyong menggelengkan kepalanya heran. "Yasudah, tapi kok Jeno nggak ajak Nana kesini?" Tanya nya lagi.

Jeno menatap kearah Mark, Mark memberi isyarat lewat mata agar Jeno memberi tahu ibunya pasal mengapa ia tak membawa Jaemin kemari.

"Dia sakit, Bu. Tadi dia pingsan di sekolah," jawab Jeno.

"Hah?! Terus gimana keadaan Nana sekarang?" Tanya Taeyong sedikit terkejut.

"Udah mendingan. Tapi... tadi waktu dijalan pulang, Jeno ngeliat dia dipinggir jalan sendirian, terus Jeno anterin pulang." Ungkapnya.

𝗖𝗼𝘃𝗲𝗿 𝘁𝗵𝗲 𝘄𝗼𝘂𝗻𝗱 || ɴᴏᴍɪɴ ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang