bagian 1

17.3K 581 17
                                    

Ruri masuk kedalam rumah kecilnya dengan lesu dan tangannya memegang keranjang kosong, Ruri menjatuhkan keranjang itu ke lantai dan terduduk lemas bersandar pada tembok. Ruri memasang wajah akan menangis hingga akhirnya benar-benar menangis memeluk lututnya, Ruri ingat bagaimana tadi dagangannya dirusak oleh cowok itu dan tidak mau bertanggung jawab.

"Ibu Ruri capek hidup Ruri miris banget! Ruri pengen ikut Ibu sama Ayah disurga, huaaa!!" Ucap Ruri menangis.

Diumur Ruri yang 17 tahun Ruri hidup sendiri sejak umur Ruri 15 tahun karena orang tua Ruri terlibat kecelakaan beruntun dan meninggal, sejak saat itu Ruri diasuh oleh Bibinya sampai sekarang meskipun Bibinya jarang menemui Ruri dan hanya memberikan Ruri uang bulanan.

Tapi dengan rasa tau diri Ruri, Ruri tidak ingin beban Bibinya untuk merawatnya semakin berat jadi Ruri  menjual salat buah untuk membantu kebutuhannya juga tanpa harus meminta uang pada Bibinya
Untung saja orang tuanya meninggal meninggalkan warisan rumah ini untuk tempat tinggal Ruri dan tidak semakin membebani Bibinya itu dengan tinggal seatap. Ruri juga tidak berharap tinggal seatap dengan Bibinya karena Sepupunya bernama Hana anak dari Bibinya itu selalu menyakitinya, Ruri tidak menyukai Hana.

Ruri sudah tidak punya uang saku lagi karena dagangannya hancur semua, padahal kalau terjual semua pasti bisa buat makan seminggu dan modal lagi. Jika mengambil uang tabungannya, pasti tabungannya akan berkurang tapi Ruri tidak ada pilihan lain selain mengambil uang yang ia tabung untuk kembali modal dagang. Tabungan itu ada uang adalah uang yang diberikan Bibinya.

Dert!

Dert!

Ruri mengambil ponselnya yang ada disaku dadanya mengusap air matanya lalu melihat siapa yang mengirimnya pesan, Ruri langsung kaget melihat pesan yang dikirim itu membacanya dengan teliti.

089756******
Selamat siang, saya Uum dari toko bunga Rosella. Mulai Lusa kamu sudah bisa kerja ya, saya akan jelasin semuanya ditoko terima kasih.

"Yes!!!" Ruri berteriak senang setelah menerima pesan kalau dirinya diterima kerja oleh toko bunga didekat sekolahnya itu. Dengan bahagia Ruri berdiri dan berjingkrak senag mendapatkan pekerjaan karena mencari kerja saat sekolah kelas 11 SMA bukanlah hal mudah.

"Akhirnya aku dapet kerja!!" Teriak Ruri dengan bahagia tanpa perduli suaranya terdengar dari luar.

"Woy berisik!!"

Ruri mendelik menutup mulutnya dangan tangannya sambil melihat keluar karena mendengar suara tetangga yang berteriak padanya, Ruri terkikik dan menari kegirangan tanpa suara.

***

"Kenapa salat lo kemarin gak ada dikantin?" Tanya gadis yang memiliki rambut sebahu.

Ruri yang mendengar itu ingat dengan kejadian kemarin yang barang dagangannya hancur gara-gara cowok GGK itu, ganteng-ganteng kere. Ruri cemberut lalu duduk dibangkunya, membuat gadis yang bertanya tadi mengerutkan dahinya bingung. Ruri emang menaruh dagangannya dikantin sekolah untuk dijual dan itu menjadi keuntungannya kalau ada murid yang ingin pesan salat buah khusus pada Ruri membuat uang tambahan untuk Ruri.

"Lo kenapa anjing?!" Tanya gadis itu lalu duduk.

"Sari, kamu tau gak kemarin aku gak jualan kenapa?"

"Loh ya gue gak tau anjing! Kan lo belum kasih tau gue!" Sentak Sari dengan kesal membuat Ruri ikut kesal.

"Ya makanya kamu denger dulu! Kemarin itu daganganku ancur ditabrak sama orang, sedih banget aku Sari kan lumayan kalo abis hasilnya bisa buat makan seminggu." Ucap Ruri menjatuhkan kepalanya dimeja membuat Sari yang mendengar itu kaget lalu melihat Ruri yang sedih.

LEON : She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang