bagian 13.

8K 355 16
                                    

Bugh!

"LEON!! LEON!!" Teriak Ruri menangis saat melihat Leon dipukul dari belakang oleh kawan Devan menggunakan balok kayu membuat Leon tersungkur ke lantai kotor dengan kepala bergedengung dan darah mulai mengalir.

"Leon!" Panggil Ruri menangis melihat Leon yang lemas karena pukulan kuat itu.

Bugh!

Bugh!

"JANGAN! BERHENTI!! LEON!! JANGAN SAKITI LEON!!" Pekik Ruri lagi melihat Leon dihajar lagi menggunakan balok kayu oleh mereka.

"Akhh!!" Pekik Ruri saat mendapatkan jambakkan kuat dirambutnya oleh Devan.

"Ruri." Ruri bisa mendengar suara Leon.

"Lepasin gue!! Lo sakiti cewek gue, gue bunuh lo." Sentak Leon saat kedua tangannya ditahan oleh kedua anak buah Devan.

Devan terkekeh mendengar ancaman Leon. "Lo lihatkan sayang, gue gak mungkin bohong kalo cowok lo itu pembunuh." Bisiknya ditelinga Ruri.

Ruri menangis diam memejamkan matanya kuat, lalu kepala Ruri dihadapkan kepada Leon tapi Ruri tetap tidak mau membuka matanya, Ruri tidak sanggup melihat keadaan Leon yang sangat memprihatinkan.

"Buka mata lo! Lo lihat baik-baik Leon!" Sentak Devan semakin kuat menarik rambut Ruri karena Ruri tidak mau membuka matanya, Ruri menangis dengan terpaksa membuka matanya secara perlahan, Ruri semakin menangis keras melihat Leon yang berantakan.

"Cowok yang lo pacari itu pembunuh, dia sudah bunuh Adek gue. Lo gak pantes sama Leon yang pembunuh, lo lebih cocok sama gue." Kekeh Devan memberi kecupan pada Pipi Ruri yang masih fokus melihat Leon yang tidak berdaya.

"Bangsat lo!! Jangan sentuh cewek gue bangsat!!" Teriak Leon murka melihat Ruri disentuh bajingan itu, Leon mengerahkan tenaganya untuk melepaskan diri.

Bugh!!

Bugh!!

Bugh!!

Krek!!

"Aarrkkk!!" Teriak cowok yang memkai jaket kulit karena tangannya dipatahkan Leon.

Brak!!

Leon yang berhasil melepaskan diri langsung menghajar dua orang yang menahannya, Leon melihat Devan yang menyeringai lalu mendekati Leon membuat Leon mengepalkan tangannya kuat.

"Gue bunuh lo bangsat!" Devan langsung menyerang Leon dan Leon dengan gampang menghindari serangan Devan. Devan terus menyerang Leon dengan pukulannya dan selalu Leon hindari membuat Devan semakin murka.

"Sialan—bugh!!" Devan terpelanting kesamping saat mendapatkan pukulan dari Leon.

"Anjing!!" Umpat Devan kembali menyerang Leon dam Leon lagi menghindar.

Bugh!

Devan berhasil menyikut kepala Leon membuat kepala Leon kembali berdengung dan Leon berusaha memfokuskan pengelihatannya, sedangkan Ruri menangis melihat Leon yang sepertinya sudah tidak sanggup karena pukulan-pukulan yang diberikan tadi oleh teman Devan.

"Gara-gara lo Adek gue mati, lo bunuh Adek gue! Gue gak akan biarin lo hidup gitu aja!"

Bugh!!

Bugh!!

"Berhenti! Jangan sakiti Leon, berhenti!! Leon!" Ruri menangis melihat Leon kembali dihajar Devan, bahkan kedua teman Devan juga sudah terkapar karena mereka kalah jumlah.

"Gue gak akan pernah ngebuat hidup lo tenang setelah lo bunuh Adek gue!"

Bugh!!

Bugh!!

LEON : She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang