bagian 33.

3.4K 270 89
                                    

Leon mengusap pipi Ruri melihat wajah cantik Ruri itu membuatnya terus gila. Saat ini, Leon sudah mengantarkan Ruri pulang dimalam hari, Ruri mendesah lalu melepaskan tangan Leon dari pipinya karena sudah hampir setengah jam Leon menatapnya tanpa bicara sepatah kata pun.

Leon memandangi wajah Ruri tanpa melirik sekitar sedetikpun dan Ruri juga memandangi Leon tapi Ruri merasa canggung, Ruri melepaskan tangan Leon dan menggenggamnya kemudian Ruri memeluk Leon membuat Leon terdiam sejenak.

'Akhirnya kamu nerima aku, aku gak akan lepasin kamu.' Batin Leon membalas pelukan Ruri dengan erat.

"Kamu pulang gih, makasih udah temenin aku seharian." Ucap Ruri lalu melihat wajah Leon tanpa melepas pelukannya dengan senyuman Ruri.

Leon diam memandangi wajah Ruri yang tersenyum lagi dan mengusap pipi Ruri lembut, lalu hal yang membuat Ruri terkejut adalah Leon tiba-tiba memberi kecupan pada bibirnya.

"Kamu gak mau aku temenin kamu tidur?"

Ruri terkekeh lalu memberi kecupan pada Leon. "Besok kalau udah nikah sama aku, kamu boleh tidur sama aku."

Leon terkekeh singkat lalu mulai mencium bibir Ruri lembut dan Ruri menerima itu, tanpa disadari oleh mereka berdua yang sangat romantis seperti dunia milik bedua seseorang berdiri dan melongo melihat hal itu dan itu adalah Sari.

Srekk!!

Sangking shik shak shoknya Sari menjatuhkan belanjaannya ketanah membuat mereka yang berciuman berhenti melihat asal suara. Ruri yang melihat Sari yang berdiri sambil melongo itu langsung mendelik dan mendorong Leon menjauh membuat Leon berdecak dan memasukkan tangannya ke dalam saku celananya dengan kesal.

"Sari!" Kaget Ruri.

"Lo!!" Sentak Sari menunjuk Ruri.

"Laon kamu buruan pulang, ati-ati dijalan." Ruri panik langsung mendorong Leon untuk segera naik ke motornya.

"Lo—"

"Ayo masuk." Ruri menghampiri dengan berlari Sari yang akan mengoceh didepan Leon dan Ruri langsung menarik Sari serta mengambil belanjaan Sari kedalam rumah meninggalkan Leon yang masih kesal.

Saat sampai didalam rumah Ruri melihat Sari yang menatapnya penuh curiga membuat Ruri tersenyum bodoh lalu menunduk saat Sari melototinya, Sari melihat Rudi menyipit lalu menarik Ruri untuk duduk disofa kecil Ruri sedangkan Ruri hanya menurut saja.

"Kenapa lo bisa semesrah itu sama Kak Leon pahal lo nolak dia?" Tanya Sari melihat Ruri yang gagap.

"Itu... Emm anu.. anu sar—"

"Ohh atau jangan-jangan lo udah mulai cinta ya Kak Leon? Ngaku!" Intimidasi Sari membuat Ruri mendelik.

Ruri diam tidak bisa menjawab pertanyaan Sari karena Ruri memang mengakui itu, tiba-tiba dia mencintai Leon entah itu kapan.

"Bener kan dugaan gue, lo itu udah cinta sama Kak Leon." Keras Sari membuat Rudi meringis bodoh.

"Kamu kan tau Sar namanya cinta yang gak tau kapan munculnya, kaya kamu gak pernah cinta sama cowok aja." Ucap Ruri membuat Ruri mengangguk.

Sari tersenyum lalu menggeser bokongnya mendekati Ruri dan tersenyum misterius membuat Ruri mengerutkan dahinya bingung melihat sikap Sari.

"Kamu ngapain deket-deket?"

"Lo tau nggak gue deket sama siapa?"

Ruri mengangkat sebelah alisnya mendengar pertanyaan Sari. "Ya aku mana tau kocak kan kamu belum kasih tau aku."

"Makanya gue mau ceritain ini sama lo." Kesal Sari.

"Yaudah apa?"

"Gue pdkt sama Kak Hendri temennya Kak Leon." Ucap Sari dengan penuh kebahagiaan membuat Ruri melongo kaget mendengar itu.

LEON : She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang