bagian 3

11.6K 451 29
                                    

"Hah!!" Pekik Ruri saat mendengar permintaan Leon, Ruri mengerutkan dahinya mungkin ia salah dengar.

"Apa? Kayaknya aku salah denger." Ucap Ruri sambil mengorek-ngorek telinganya.

"Kamu gak budek." Ucap Leon membuat Ruri membuka mulutnya diam sesaat melihat Leon yang wajahnya serius.

Ruri mengerutkan dahinya menggaruk belakang kepalanya tak mengerti kenapa cowok ini meminta hal itu dan Leon yang melihat Ruri sangat menggemaskan ini membuat Leon mengepalkan tangannya.

"Gak bisa gitu! Itu permintaan kamu gak wajar, kan aku udah bilang kamu minta yang wajar-wajar aja!" Ucap Ruri dengan kesal kenapa cowok ini tidak memahami perkataannya.

Leon diam tertarik dengan gadis kecil ini yang menolaknya mentah-mentah padahal banyak wanita yang ingin bersamanya, tapi gadis didepannya berbeda. "Terserah kamu, disini juga siapa yang paling rugi."

Ruri diam dengan kerutan dahinya jika dia menolak tawaran itu benar kata dia kalau dirinya saja yang rugi maka keuntungan besar nantinya hangus begitu saja, apa lagi berita video itu jika semua tau kebenarannya maka dirinya akan dihajar oleh fans Leon dan salatnya jadi tidak laku lagi. Ruri berdecak memikirkan itu selama beberapa menit membuat Leon mengangkat sebelah alisnya.

"Kalo gak mau aku pergi, disini buang-buang waktu." Ucap Leon lalu akan pergi namun ditahan Ruri membuat Leon melihat kedua tangan Ruri yang mencengangkan lengannya dan melihat Ruri.

"Oke aku terima, tapi hanya pacar pura-pura aja kan gak lebih?" Ruri lebih baik menerima tawaran Leon demi keuntungannya nanti, sedangkan Leon diam menyeringai tipis sangat tipis sampai Ruri tidak menyadari itu.

Melihat keterdiaman Leon menganggap Loen setuju dengan pacar pura-pura ini membuat Ruri tersenyum. "Oke kita deal, kamu harus turuti semua yang aku bilang begitu juga aku."

"Oke." Ucap Leon setuju.

"Setelah urusan kita selesai kamu bilang sama fans kamu kalo kita udah putus." Ucap Ruri tapi Ruri melihat Leon yang hanya diam saja membuat Ruri kesal dengan keterdiaman Leon.

"Udahlah, kalo kamu diam aku anggap setuju. Sekarang ayo ikut aku beli buah-buahan di supermarket."

Ruri menarik tangan Leon mengajak Leon pergi namun beberapa langkah tangannya malah ditarik Leon membuat tubuh Ruri tertarik kebelakang dan punggungnya menabrak tubuh Leon membuat Ruri kaget langsung mendangah melihat Leon, tatapan mereka bertemu membuat Ruri berdebar kencang melihat mata tajam Leon dengan jarak sedekat ini apalagi tubuh mereka menempel.

"Kita naik mobil aku." Ucap Leon tanpa mengalihkan tatapannya dari Ruri membuat Ruri sadar langsung menjauh dari Leon dan berdehem untuk menghilangkan rasa malunya.

Leon lalu pergi diikuti Ruri dari belakang sambil menggaruk kepalanya kenapa tiba-tiba Leon menariknya seperti itu, harusnya kan dia bisa bilang gak perlu narik tubuhnya segala, itu membuat Ruri melihat Leon dari belakang dengan sinis.

Bruk!

"Aww!" Pekik Ruri karena tidak melihat jalan dan menggerutu soal Leon, akhirnya dia tidak melihat jalan dan menabrak Leon yang tiba-tiba berhenti.

"Kamu kenapa tiba-tiba berhenti?!" Kesal Ruri.

Leon mendekat membuat Ruri kaget langsung refleks melangkah mundur tapi pinggangnya ditarik Leon membaut Ruri semakin terkejut dengan tubuhnya yang di pelukan Leon, Ruri seperti tersihir tidak bisa bergerak ataupun bersuara, hingga akhirnya Ruri cegukan. Leon menarik rambutnya, tidak lebih tepatnya ikat rambutnya hingga rambutnya terurai.

"Jangan ikat rambut kamu atau aku gigit leher kamu." Bisik Leon lalu melepaskan Ruri, Ruri membuka mulutnya dan melebarkan matanya masih cegukan karena kaget dengan perlakuan Leon ini yang tiba-tiba.

LEON : She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang