Bagian 34.

3.8K 220 25
                                    

"Ruri beneran gak jadi diskors Tan?" Tanya Ruri dengan wajah bahagianya setelah mendengar kalau Nara sudah mengurus masalahnya disekolah dan besok sudah boleh masuk sekolah.

"Iya boleh, Tante udah urus semuanya. Gimana? Kamu seneng kan?" Tanya Nara tersenyum menoel hidung Ruri.

Ruri menangis sambil tersenyum dan mengangguk bahagia. "Makasih selalu bantuin Ruri Tan, padahal Ruri baru kenal sama Tante tapi Tante udah baik sekali sama Ruri." Ucap Ruri memeluk Nara membuat Nara tersenyum.

"Tante perduli karena kamu orang baik juga." Ucap Nara menepuk punggung Ruri.

"Aku gak dipeluk juga?" Tanya Leon melihat kedua perempuan itu berpelukan.

Ruri melepaskan pelukan Nara lalu melihat Leon dengan tatapan sinis, tapi tetap memeluk Leon membuat Leon senang dalam hati langsung memeluk Ruri erat. Sedangkan Nara yang melihat itu hanya terkekeh melihat Leon sedikit manja terhadap Ruri.

"Jangan kepedean dulu, aku peluk kamu soalnya kamu juga bantuin aku kemarin." Ucap Ruri tapi tidak melepaskan pelukannya.

"Kalau gitu aku juga minta cium." Ucap Leon membuat Ruri langsung melepaskan pelukannya dan melihat Leon tajam, kenapa Leon berani meminta seperti itu didepan Nara.

"Ada Mama kamu itu jangan bicara sembarangan!" Tegur Ruri mencubit perut Leon.

"Kenapa kalau ada Mama? Mama juga gak marah." Ucap Leon mendekatkan bibirnya hendak mencium bibir Ruri namun Ruri segera membungkam mulut Leon.

"Bisa-bisanya kamu mesum didepan Mama kamu! Gila kamu!" Ucap Ruri mendelik melihat Leon.

Leon melihat Nara memberikan isyarat melalui matanya untuk Nara pergi, Nara yang melihat itu melongo tak mengerti dan Leon kembali memberikan isyarat yang sama. Nara mencerna isyarat Leon lalu beberapa detik kemudian Nara paham langsung mengacungkan jempolnya, Leon memberi isyarat kalau dirinya mau berduaan saja dengan Ruri.

"Udah Tante gak mau ganggu kalian, kalian ngobrol aja dulu. Tante pulang dulu." Ucap Nara membuat Ruri mendelik kenapa Nara meninggalkan Leon disini padahan Ruri sebisa mungkin menghindari sikap mesum Leon.

"Loh Tante kenapa pulang? Disini aja dulu kan baru sampai kenapa mau pulang aja." Panik Ruri ingin menyusul Nara namun tangannya ditahan Ruri.

"Tante ada urusan, ada Leon yang temenin kamu. Baik-baik ya jangan berlebihan." Goda Nara menyeringai lalu pergi membuat Ruri mendelik.

"Tante jangan tinggalin Ruri, Ruri gak mau sama Leon maunya sama Tante aja! Tante jangan pergi! Tante!!" Ruri ingin menyusul Ruri namun ditahan oleh Leon membuat Ruri kesal.

"Kan lebih enak sama aku." Ucap Leon mengangkat sebelah alisnya.

Ruri melepaskan tangan Leon. "Jangan aneh-aneh, awas aja aneh-aneh." Ancam Ruri lalu mengambil laptop toko mengerjakan pekerjaannya di tempat duduk dekat taman diikuti Leon yang duduk disampingnya.

"Emang aku apain kamu?" Tanya Leon menopangkan kepalanya ditangan kirinya sambil melihat Ruri.

Ruri hanya melihat Leon sinis.

"Pikiran kamu yang jorok." Ucap Leon.

"Diem jangan ganggu aku, awas aja kalau ganggu aku." Ucap Ruri sambil menunjuk wajah Leon.

Leon melihat jari Ruri lalu menjilatnya membuat Ruri mendelik.

"Ih jorok banget sih!!" Pekik Ruri langsung mengusapkan jarinya yang habis dijilat Leon ke baju Leon.

"Kenapa jorok? Mulut kamu aja sering main sama lidah aku." Ucap Leon membuat Ruri sangat kesal.

"Dasar mesum!" Umpat Ruri lalu mengabaikan Leon dan mengerjakan pekerjaannya.

LEON : She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang