bagian 42.

2.4K 222 120
                                    

"Kamu yang nabrak mobil orang tua aku?"

Deg!

Leon membeku diam dengan jantung yang berdebar kencang setelah mendengar pertanyaan Ruri.

"Jawab Leon!! Kamu yang tabrak mobil orang tua aku?!! Jawab kamu jangan diam aja!!" Desak Ruri sambil mencengkram baju Leon melihat keterdiaman Leon yang membuat Ruri semakin takut.

Leon mengangguk dengan kaku.

Melihat anggukan Leon membuat Ruri langsung membuka mulutnya syok dengan mata melebar penuh dengan air mata, kaki Ruri tanpa sadar mundur menjauhi Leon sambil melihat Leon dengan syok. Dengan gemetar Ruri menutup mulut melihat pengakuan Leon, Ruri mulai meremas rambutnya dengan kuat mengetahui kejadian yang sebenarnya.

"Arkkkk!!!" Teriak Ruri menangis histeris yang membuat Leon mendekati Ruri dan mencengkram bahu Ruri.

"Sayang dengerin penjelasan aku—"

"KENAPAAA?!!" Teriak Ruri mendorong Leon menjauh. "KENAPA HARUS KAMU!! AKU UDAH PERCAYA SAMA KAMU TAPI KAMU BOHONGIN AKU SELAMA INI!! KAMU YANG BUNUH ORANG TUA AKU!!"

Leon yang panik dengan jantung yang berdetak kencang mencoba meraih Ruri, namun Ruri menolak.

"Sayang, aku akan jelasin." Leon mencoba menjelaskan semuanya sama Ruri yang menangis histeris.

"KENAPA HARUS KAMU?! KENAPA HARUS KAMU?! AKU UDAH PERCAYA SAMA KAMU, KENAPA KAMU BOHONGIN AKU!!" Teriak Ruri menangis dengan keras sambil memukul dada Leon.

Sedangkan Garvin yang melihat itu menyeringai senang dengan pertengkaran didepannya ini, Garvin melipat kedua tangannya lalu melihat dimeja ada sebuah pisau dan Garvin langsung mengambilnya untuk menyerang Leon sebentar lagi.

"Ruri, aku mohon dengerin penjelasan aku—"

"Kenapa Leon Kenapa?!!... Mereka ninggalin aku gara-gara kamu!! Kenapa lakuin ini sama aku?!!" Tangis Ruri terus memukuli Leon.

"Aku mohon dengerin penjelasan aku." Mohon Leon dengan suara gemetar memeluk Ruri dengan paksa.

"KENAPA?!! KENAPA?!! KENAPA HARUS KAMU!!" Teriak Ruri mencoba melepaskan pelukan Leon.

"Aku mohon dengerin penjelasan aku dulu, aku akan jelasin semuanya sama kamu." Ucap Leon dengan nafas yang cepat.

"LEPASIN AKU!!" Teriak Ruri mendorong Leon hingga terlepas.

"Kenapa kamu tega lakuin itu sama aku?!... Aku terus mikir kenapa Ayah sama Ibu ninggalin aku sendirian, kamu datang dan buat aku percaya sama kamu bisa buat aku bahagia kaya orang bodoh dimata kamu. Tapi kenyataannya, kamu deketin aku emang ngebuat aku kaya orang bodoh yang gak tau apa-apa, ngebuat aku percaya sama kamu kalau kamu orang baik, ternyata kamu orang yang ngebuat hidup aku menderita!!" Ucap Ruri menumpahkan perasaannya yang hancur kenapa harus Leon yang membuat kedua orang tuanya mati dan memperdayanya agar semua ini tidak terbongkar.

Leon menggeleng dengan ketakutan yang luar biasa menggerogoti hatinya. "Enggak... Aku nggak—"

"LEPASIN AKU!!!" Teriak Ruri memberontak dalam pelukan Leon.

Bugh!

Garvin memukul Leon dengan kuat sampai membuat pelukannya terlepas dan Ruri menjauh dengan tangisan pilu, Leon yang pandangannya fokus pada Ruri yang menangis tanpa mau melihatnya membuat Leon ingin menghampiri Ruri.

"JANGAN SENTUH AKU!! AKU GAK MAU!!" Ruri mundur menatap Leon dengan sangat kecewa membuat langkah Leon terhenti.

"Ruri dengerin aku, aku mohon sama kamu. Bukan aku—"

LEON : She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang