~prolog~

1K 40 0
                                    

⚠️ Cerita ini mengandung kata-kata kasar dan sedikit dewasa. Mohon maaf bila ada kata yang kurang tepat atau sulit dipahami. Mohon kebijakan dalam membaca. Happy reading ^_^⚠️.

Odden Phantera Chaiden merupakan anak tunggal dari seorang CEO perusahaan besar di kotanya, dan juga dia merupakan seorang anak dari mafia yang cukup terkenal dikalangan anggota kriminal itu.

Dia terlahir sebagai anak yang selalu di mangsa oleh para musuh keluarganya. Sejak kecil Odden selalu bermain main dengan nyawa, baginya kekerasan sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Maka dari itu ia butuh pelatihan khusus untuk menjaga dirinya.

Dan pada kakek lah Odden belajar bela diri dan semacamnya. Sebagai anak dari mafia, dia tidak ingin merepotkan para bodyguard, Odden ingin mandiri. Menjalankan kehidupan normal seperti manusia biasa. Sangat merepotkan jika kemanapun dia pergi, selalu di dampingi oleh bodyguard.

Setelah beranjak remaja, Odden kini tinggal di kondominium miliknya pribadi yang dia beli dengan hasil kerja kerasnya sendiri. Apalagi kalau bukan mengikuti jejak orangtuanya? Dengan begitu dia mendapatkan penghasilan sendiri.

Sedangkan orangtuanya tinggal di Italia, mereka menjalankan bisnis disana. Awalnya Odden disuruh oleh ayahnya sekolah disana, tapi Odden menolak dengan alasan dia tidak ingin meninggalkan kakeknya sendiri di Indonesia.

Tidak lupa!. Odden juga mempunyai dua teman sohib nya yaitu Peter dan Chiko. Mereka sudah berteman sejak awal SMP sampai SMA pun mereka bareng, jadi tak heran mereka bisa akrab sampai sekarang.

Sebenarnya Odden mempunyai satu teman lagi, namun dia tidak tahu apakah beliau bisa dia sebut sebagai teman?.

Nando Kavin Kaisar. Nama itu tidak pernah asing di telinganya. Dia merupakan seorang remaja seumuran dengan Odden. Hanya saja ada yang berbeda darinya. Yaitu sosok Nando yang memiliki jiwa psikopat dalam dirinya.

Bagaimana Odden bisa tahu jika Nando adalah seorang psikopat?.

Malam itu, adalah malam yang tidak pernah bisa dia lupakan seumur hidupnya. Dimana saat Odden berusia sepuluh tahun, tiba-tiba saja rumahnya di kepung oleh beberapa musuh yang mencoba menculiknya.

Saat itu di rumah hanya ada Odden dan kakek juga para bodyguard di luar rumah. Odden yang hendak buang air kecil itu beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi. Namun saat Odden keluar dari kamar mandi, tiba-tiba saja seseorang membekap mulutnya dengan sarung tangan. Dan dalam hitungan detik Odden pun tidak sadarkan diri. Seseorang itu berhasil membawa Odden secara diam-diam.

Rumah kakek tidak segampang itu untuk di masuki musuh. Beliau memasang sebuah alat yang di tanam mengelilingi rumahnya, apabila alat itu terinjak, sebuah alarm akan berbunyi bahwa seseorang telah masuk kedalam perangkap.

Kakek tahu jika musuh akan melewati jendela karena itu hal yang paling mudah dilakukan untuk menyusup. Maka dari itu beliau menanamnya di sekitar sana. Dan hebatnya, alarm itu tidak akan langsung berbunyi keras, hanya saja akan muncul lampu merah yang menandakan seseorang telah menginjaknya.

Sebab jika sinyal yang diberikan akan berbunyi, maka akan membuat musuh panik dan kabur secara cepat. Dan sinyal itu berada disebuah ruangan khusus yang dijaga oleh bodyguard, jadi jika lampu itu menyala bodyguard akan menyampaikan kepada yang lainnya agar siaga di titik musuh berada.

Dan itu terjadi! Musuh yang membawa Odden telah dikepung oleh para bodyguard disana. Dan yang membuat mereka terkejut adalah, orang yang membawa Odden ternyata anak seumuran dengan Odden. Yang membuat lebih terkejut adalah cara dia membawa Odden dengan cara menyeret, seperti dia sedang membawa seorang mayat.

My Friend Or Enemy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang