Chapter 35

92 6 1
                                    

⚠️ Cerita ini mengandung kata-kata kasar dan sedikit dewasa. Mohon maaf bila ada kata yang kurang tepat atau sulit dipahami. Mohon kebijakan dalam membaca. Happy reading ^_^⚠️.

Awal kegiatan hari ini dimulai dari pembawa acara dan pengisian acara. Beberapa diantaranya para adik kelas membawakan sebuah pertunjukan yang akan di tampilkan di hari wisuda tiba.

Sedangkan untuk murid yang akan melaksanakan wisuda, di tunjukkan cara pemakaian samir nanti saat di sebutkan namanya masing-masing.

Acara berlangsung begitu cepat hingga waktu sudah memasuki siang hari, panitia pun sudah lelah jadi mereka semua diperbolehkan untuk istirahat sebelum melanjutkan kegiatan mereka lagi.

Ia merapihkan barangnya memasukannya ke dalam tas ranselnya dengan sedikit buru-buru. Sehingga dengan tak sengaja ia menjatuhkan sebuah kalung dengan bandul harimau.

Kalung itu dia dapatkan dari orang suruhannya, tak lain lagi adalah Artha. Entah bagaimana ceritanya Artha bisa mempunyai kalung itu, yang pasti Artha memintanya untuk menyimpan kalung tersebut, sebab itu adalah kunci untuk menemukan pelaku yang sudah menyerang keluarga Venson pada saat itu.

Dan tak sengaja Lucas meraih kalung tersebut bermaksud membantu Nando, dengan cekat sang empu merebut kalung tersebut dan memasukannya ke dalam tasnya.

"lo dapet kalung itu dari mana?," tanya Lucas penasaran. Ia merasa tak asing dengan gambar kalung tersebut.

"bukan urusan lo," jawab Nando jutek.

Lucas mengangkat bahunya acuh, "it's okey, gue ga bakal maling kok nan, santai aja,"

"kantin yuk, lo ga laper?," ajaknya.

Nando sempat menggeleng, tapi sialnya perutnya tidak bisa diajak kompromi. Secara bersamaan perutnya justru berbunyi nyaring, meronta-ronta ingin diisi.

Lucas yang mendengar perut Nando pun tertawa kecil lalu menarik tangan Nando untuk keluar ke kantin bersama. Sesaat Nando terdiam lalu akhirnya menuruti keinginan Lucas.

"gaess kantin," perintah Lucas pada teman-temannya.

Dia di buat canggung dengan suasana saat ini. Sudah lama Nando tidak bersosialisasi, jadi ia tak tahu harus bersikap apa dengan teman-teman Lucas.

Any, teman-teman Lucas sudah menerima Nando dan memilih untuk mengikuti Lucas yaitu berdamai dengan Nando. Walaupun agak sedikit dongkol bagaimana pun itu sudah keputusan Lucas.

Sesampainya di kantin, seperti biasa mereka memesan makanan dan duduk bersama disana. Anehnya sejak Nando keluar dari aula, dia tidak menjumpai Odden dan temannya.

Dia juga sudah menanyakan nya di grup, tapi belum ada respon dari mereka.

"kalo boleh tau, habis lulus lo mau kemana nan?," tanya Lucas sekedar basa-basi.

Dengan gagap Nando menjawab, "belum tau."

"lo ga kuliah? atau mau langsung kerja?," kali ini Jay gilir bertanya.

"kuliah sih, kayaknya," jawab Nando tak yakin.

"lah kok kayaknya?."

"emmm, sebenernya gue juga gatau sih mau gimana," kikuknya.

"gpp ndo, wajar aja lo bingung, kita kan masih mikir-mikir buat masa depan. Gue juga gitu kok," jawab Ajen membela Nando.

"emangnya abis lulus lo mau kemana?," kini Nando berbalik tanya kepada Ajen.

"gatau, nikah sama Zico paling."

Jawaban Ajen berhasil membuat Nando tersedak makanannya sendiri, tidak expect dengan jawaban polosnya Ajen.

My Friend Or Enemy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang