Chapter 07

274 15 0
                                    

⚠️ Cerita ini mengandung kata-kata kasar dan sedikit dewasa. Mohon maaf bila ada kata yang kurang tepat atau sulit dipahami. Mohon kebijakan dalam membaca. Happy reading ^_^⚠️.


Hari ini adalah hari pertama, sekali seumur hidupnya merasakan keberadaan orang banyak. Nando tidak akan lupa bagaimana resahnya dia berdiri di kerumunan remaja seumurannya. Rasa canggung sudah pasti. Yang lebih menyebalkan, para gadis terus menatapnya dari luar sekolah sampai sekarang di ruang kepala sekolah.

Bisa-bisanya mereka kepo sampai menunggu di luar ruangan kepala sekolah, hanya untuk melihatnya. Benar-benar menyebalkan.

"Jadi, siapa namamu nak?," ujar kepala sekolah itu lembut.

"Nando."

"Maaf pak, dia emang agak kaku anaknya. Biar saja aja yang perkenalan" sela Odden.

Kepala sekolah itu mengangguk tersenyum, mempersilahkan Odden.

"Sesuai dengan yang kakek sampaikan, Nando ini murid baru di SMA ini pak. Sebelumnya dia homeschooling, jadi belum terbiasa beradaptasi" jelasnya.

"Saya mengerti, saya akan menempatkan Nando dikelas yang sama dengan kamu. Mungkin itu cukup membantu?."

Odden mengangguk cepat dengan senyum merekah, "cukup pak."

*Didalam kelas

"OMEJI!! PANGERANKUH GANTENG BANGET."

"Aduh, hangat rahim adek mas."

"Anjir demi apa? Kok bisa ada malaikat disini?."

"Eh gue jomblo loh. Mau ga jadi pacar gue?.

Telinga Nando rasanya mau pecah mendengar ocehan para perempuan gila itu. Sebelumnya dia tidak menyangka bahwa ada wanita lebih gila dari Odden. Sayangnya Odden cowok. Tapi gilanya mirip.

Dari arah pintu, masuklah dua pria tampan dengan penampilan ugal-ugalan menghampiri Nando dan Odden berada.

Siapa lagi kalau bukan kedua teman Odden?. Mereka dengan semangatnya menyapa Odden dan Nando. Seperti biasa, ekspresi Nando datar.

"Wih, gila lo bro. Baru masuk udah nyaingin gue aja," pede Peter pada Nando.

"Sok iye banget lo bi" sahut Chiko.

*bi itu maksudnya babi ya manteman:))

"Keknya bentar lagi lo bakal lengser den."

Justru Odden tertawa meledek dengan ucapan Peter, "mang eaakk?."

Sepanjang pelajaran, Nando sangat fokus dengan guru di depannya. Sangat berbeda dengannya waktu homeschooling. Justru disini Nando dapat pengetahuan lebih.

Sedangkan Odden, jangan tanya anak itu! Sudah pasti jawabannya tidur. Yap! Berbeda dengan Nando. Odden mengambil kesempatan untuk tidur disaat guru sedang mengajar di depan.

Sekali dua kali teguran tidak mempan baginya, membuat semua guru lelah dengan sikap Odden. Dan lebih mencueki Odden.

Nando menopang dagunya dengan salah satu tangannya. Sesekali dia melirik Odden yang masih tertidur pulas. Ternyata waktu sekolah dan homeschooling sangat berbeda. Jika homeschooling hanya butuh waktu empat jam belajar, disini dia harus menghabiskan belajar selama tujuh jam.

Benar-benar membosankan.

Ia mengalihkan pandangannya menyapu ruang kelasnya, dan tak sengaja matanya terhenti pada seorang pria yang nampaknya tengah memperhatikannya. Pria itu menatap Nando dengan datar, seperti tidak menyukai kedatangannya.

My Friend Or Enemy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang