Chapter 30

159 7 0
                                    

⚠️ Cerita ini mengandung kata-kata kasar dan sedikit dewasa. Mohon maaf bila ada kata yang kurang tepat atau sulit dipahami. Mohon kebijakan dalam membaca. Happy reading ^_^⚠️.

~2004~

Terlihat seorang wanita yang sangat cantik, tertidur pulas di tempat tidurnya. Wanita berumur hampir kepala empat itu tak lain adalah Clara istri dari Venson.

Ia tertidur bagai puteri kerajaan, sangat anggun. Kulitnya juga putih bersih dengan wajah khas orang Italia. Ya, Clara merupakan wanita kebangsaan Itali, ada juga darah Indonesia dari ibunya. Namun Clara lebih mirip dengan ayahnya, di lihat dari segi manapun dia cukup mirip.

Tapi sangat disayangkan, wanita berdarah campuran itu tidak seperti orang normal lainnya. Clara mengalami lumpuh sejak kejadian itu.

Dimana, saat Clara usai melahirkan putranya Orlando di rumah, tiba-tiba rumah mereka di kepung oleh beberapa mafia luar untuk menyerang keluarga Axton.

Jelas itu membuat Clara panik dan melarikan diri bersama Venson, biarlah para prajurit yang mengatasinya. Yang penting sekarang anak dan istrinya selamat.

Saat Venson mencoba menuju pintu belakang rumahnya, disaat itu juga dari belakang seseorang melempar pisau kecil ke arah mereka, dan mengenai kaki Clara.

Reflek Venson yang melihat itu menjerit, istrinya jatuh tersungkur bersama anaknya yang ia gendong itu, kaki Clara mengeluarkan banyak darah.

Venson langsung naik pitam, dia merogoh sakunya untuk mengeluarkan pistol lalu tanpa ragu ia menembak mafia itu dengan bringas hingga mafia tersebut tidak bernyawa.

Ia langsung memangku Clara yang sedang kesakitan itu.

"shit, your blood is much."

"I will take you to the hospital, hang on."

"venson, our child" ujar Clara lemas.

Venson menggendong Orlando dengan satu tangannya, lalu dia membopong tubuh Clara seperti mengangkut karung beras. Walaupun kesulitan tidak membuat Venson menyerah, ia berjalan keluar dari rumah untuk mencari tumpang.

Setelah sampai rumah sakit. Clara di bawa ke ruang ICU untuk perawatan. Ia telah kekurangan darah dan oksigen, sehingga membuatnya kritis saat ini.

Sedangkan Venson di luar menunggu dokter keluar dari ICU sembari menggendong anaknya. Ia terus merapalkan doa untuk keselamatan istrinya.

"tuan Venson" panggilnya menghampiri Venson dengan buru-buru.

"apa tuan baik-baik saja? bagaimana keadaan nyonya?."

"aku tidak tahu, dokter belum selesai memeriksanya. Alex, kata kan padaku siapa pelakunya," geram Venson.

"kami menyandara salah satu dari mereka, tapi tidak ada pengakuan dari orang ini. Sudah kami ancam tapi dia tetap bungkam tuan."

"sial, siapa yang sudah membuat keluarga ku terluka! akan aku cari mereka dan ku habisi!!" bengisnya.

"namun salah satu prajurit menemukan tanda ini,"

Dia mengulur tangannya memberikan sebuah kalung dengan bandul harimau.

"Phantera." guam Venson menggertakan giginya marah.

Matanya merah menyala, tak bisa di maafkan! dulu mereka membunuh Axton ayah Venson, sekarang istrinya juga menjadi korban dari penyerangan Phantera. Benar-benar keluarga biadab!.

Venson yang tengah menggendong Orlando itu, terlintas dalam pikirannya untuk membalaskan dendamnya melalui anaknya, Orlando.

Clara selesai di tangani oleh dokter, kini Venson di suruh untuk ke ruangan dokter itu untuk menjelaskan luka yang di alami oleh sang istri.

My Friend Or Enemy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang