Chapter 31

101 4 1
                                    

⚠️ Cerita ini mengandung kata-kata kasar dan sedikit dewasa. Mohon maaf bila ada kata yang kurang tepat atau sulit dipahami. Mohon kebijakan dalam membaca. Happy reading ^_^⚠️.

"lo dimana?,"

"gue mau ketemu ayah" ujarnya tiba-tiba melalui via telepon.

Artha yang mendengar kalimat itu pun terkejut. Sedangkan dirinya masih di Amerika untuk mengurus para prajurit yang akan menyerang keluarga Phantera.

"maaf tuan, saya sedang ada urusan dengan Tuan Venson" jawabannya dari sebrang sana.

"gue gamau tau, pokoknya gue mau ketemu ayah sekarang" tekannya.

Artha dilanda kebingungan sekarang. Ia sedang menjalankan tugas dari Tuan Venson, dirinya juga belum kembali ke Indonesia. Tadinya Artha akan pulang lusa, namun berhubung Nando mendesaknya, kemungkinan Artha akan segera kembali ke Indonesia.

"tapi tuan, saya sedang ditugaskan oleh tuan Venson."

"yaudah, kalo lo gamau anterin gue ke ayah. Gue mau ngobrol berdua sama ayah."

"baik tuan akan saya sampaikan pada Tuan Venson. Namun sekarang beliau tidak bisa diganggu, jika sudah waktunya akan saya hubungi dirimu segera."

"oke. Harus hari ini!."

Tutttt

Sambungan telponnya terputus.

"siapa nan?."

Nando tersentak saat Odden secara tiba-tiba sudah berada dibelakangnya.

"Odden? lo dari tadi disini?."

"ngga, baru aja nyampe. Kenapa sih? ada yang lo rahasia in ya?," ujar Odden memicingkan matanya menatap Nando curiga.

"apaan, ga ada" kikuk Nando.

"boong, pasti lo diem-diem telponan sama cewek kan?," tuding Odden.

Bukannya marah justru Nando tertawa dengar ucapan Odden.

"ngaco."

"udah ngaku aja, akhir-akhir ini lo suka sibuk sama hp lo sendiri."

"mana ada."

Odden tertawa remeh, "liat aja kalo dugaan gue bener. Lo harus klarifikasi sama gue!."

Nando hanya menggelengkan kepalanya berlalu meninggalkan Odden yang terus menuduhnya tak jelas. Lebih tepatnya menghindari pertanyaan-pertanyaan konyol Odden yang bikin pusing.

Mereka berdua, Peter dan Chiko masih di kondo Odden untuk beristirahat sementara sejak pulang dari Jogja. Jadi di kondo Odden ada empat manusia yang masih bernafas.

"guysss gue balik dulu ya, nyokap minta gue nyiapin buat wisuda" ujar Chiko berpamitan pada temannya.

"oitt, perlu gue anter?" tutur Peter.

"gausah udah pesen taxi gue."

"ati ati chi," sahut Nando.

"yo. Gue duluan, bye."

Dalam hitungan detik Chiko sudah lenyap dari hadapan mereka. Alhasil di kondo Odden menyisakan tiga manusia imut.

"lo gamau ikut balik?" Odden bertanya kepada Peter yang sedang rebahan di sofa ruang tengah.

"mager."

"Vodka yu?," tawarnya.

"gasss."

Dengan semangat Odden melangkah mengambil minuman beralkohol itu dari lemari dapurnya. Ia mengambil satu botol Vodka dan dua cangkir gelas kecil.

My Friend Or Enemy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang