Chapter 33

65 5 0
                                    

⚠️ Cerita ini mengandung kata-kata kasar dan sedikit dewasa. Mohon maaf bila ada kata yang kurang tepat atau sulit dipahami. Mohon kebijakan dalam membaca. Happy reading ^_^⚠️.

"baik lah, karena kamu sudah menolong ibu. Akan ibu kasih tau."

Binar di mata Nando tak bisa di sembunyikan. Akhirnya sebentar lagi dia akan bertemu dengan sosok Anthony yang dia cari-cari selama ini.

"masuk" sambung ibu itu bikin Nando speechless.

"maaf bu tap--"

"alamat yang kamu cari ada disini."

Damn! Benar-benar tak disangka. Ternyata selama ini alamat yang dia cari ada di depan matanya sendiri. Antara senang dan terkejut, dia bersyukur akhirnya bisa menemukan rumah Anthony dengan cepat.

Tanpa basa-basi Nando masuk ke rumah tersebut, dan dipersilahkan untuk duduk di sofa yang terlihat sudah lapuk.

Ibu itu menyuruhnya menunggu disana lalu ia masuk kedalam untuk memanggil seseorang.

Sesaat kemudian ibu itu keluar bersama dengan seorang pria tua yang duduk di kursi roda.

Pria tua itu terlihat sangat kurus dan tak berdaya. Kondisinya sangat memperihatinkan.

"dia suami saya, Anthony" ucapannya.

Jadi? pria yang memakai kursi roda itu adalah Anthony, sosok pejabat yang sudah berkerja sama dengan Nexus. Berarti ibu-ibu itu adalah istri Anthony. Dia tak sangka Anthony ternyata semengenaskan ini.

"boleh aku bicara denganmu?."

Pria tua itu samar-samar mengangguki ucapannya.

"apa kamu masih ingat dengan Nexus Nomads?."

Lama pria itu diam, tak lama bibirnya mulai berbicara, namun tidak selancar orang biasanya.

"ingat."

"lalu kamu ingat juga Axton dan Phantera?."

"ya, kami adalah mantan anggota nexus nomads."

"sebenernya apa yang terjadi pada Axton."

Sebelum mengatakannya, pria itu menghela nafasnya dalam-dalam. Raut wajahnya menjadi sendu ketika Nando bertanya seperti itu.

"apa kau anak mereka?,"

"sebaiknya aku mengatakan semuanya sekarang, sebelum aku pergi. Benar, aku yang sudah membunuh Axton melalui Phantera."

"axton berusaha sangat keras memimpin nexus, sehingga dia tidak pernah melihat usahaku sebagai partner nya, berbeda dengan Phantera, dia sangat perhatian ke semua orang. Maka dari itu aku mempunyai rencana untuk mengganti posisi Axton dengan cara membunuhnya."

"tentunya bukan aku sendiri yang membunuh, aku menyuruh Phantera untuk memberikan minuman yang sudah aku beri racun kepada Axton. Dengan begitu kekuasaannya berpindah pada Phantera."

"kenapa kamu tidak menyuruh orang lain? kenapa harus Phantera?" tanya Nando.

"hanya Phantera yang sangat dekat dengan Axton. Dia merupakan orang yang tertutup, jadi tidak sembarang orang bisa dekat dengan Axton. Contohnya aku, dia mencurigai aku. Jadi aku membunuhnya."

"aku minta maaf, telah mengacaukan persahabatan mereka. Sejak kematian Axton, Phantera terus menyalahkan dirinya sendiri dan keluar dari Nexus. Aku benar-benar minta maaf."

"tolong maafkan aku."

Mendengar penjelasan itu Nando merasa lega akan penjelasan yang dikatakan oleh Anthony. Berarti apa yang dikatakan oleh kakek itu benar nyatanya.

Sekarang Nando punya bukti yang cukup kuat untuk dia berikan pada ayahnya. Ia bersyukur usahanya selama ini telah membuahkan hasil, tinggal satu langkah lagi Nando mencapai puncaknya.

Dengan begitu, rencananya untuk berdamai dengan Phantera akan segera di mulai.

Untuk meyakinkan Nando, dia terus memojokkan Anthony agar video yang dia rekam dapat dipercaya oleh ayahnya nanti. Dan disitulah Anthony berani bersumpah atas ucapannya.

Jikalau suatu saat ayahnya meminta Anthony bertemu dirinya. Ia siap menghadapinya.

Anthony juga tidak akan kabur, karena dia merasa bersalah atas apa yang dia perbuat. Ia mau bertanggung jawab.

"kalo begitu aku pamit pulang, pak bu."

"ibu bikinkan teh dulu ya nak?," tawar ibu itu kembali bersikap lembut.

"ga usah repot-repot bu, saya sudah ditunggu teman saya."

"terimakasih pak Anthony atas pengakuan bapak, doakan saya bisa menyatukan keluarga Axton dan Phantera ya."

Anthony tersenyum dan mengangguk, "akan selalu aku dukung."

Disitu Nando berpamitan pada Anthony dan istrinya. Tak lupa juga sebelum pulang dia membeli makanan untuk makan malam dia dan teman-temannya.

Dia merasa bahagia untuk kesekian kalinya. Merasa bangga akan usaha yang sudah ia lakukan selama ini. Mana lah tau bahwa Nando anak dari kapten mafia yang ternyata adalah musuh dari temannya sendiri.

Ia akan merubah takdirnya kali ini. Yang tadinya musuh akan menjadi teman.

Namun, ada satu hal yang membuat Nando kembali mencari tau sesuatu. Anthony mengatakan bahwa pada saat istri Venson melahirkan, keluarga mereka diserang oleh musuh. Dan membuat istrinya lumpuh, Venson mengira Phantera lah yang sudah penyerangnya. Padahal disaat itu keluarga Phantera dalam pengawasan ketat karena menantu Phantera sedang melahirkan putranya juga. Jadi, kemungkinan yang menyerang Venson bukanlah Phantera, melainkan orang lain.

Tapi Anthony tidak punya cukup bukti untuk membela Phantera. Jadi dia hanya diam saja.

Kali ini Nando benar-benar harus mencari tau siapa yang sudah membuat bundanya menjadi lumpuh.

Untuk saat ini dia akan kembali ke home stay menemui teman-temannya. Setelah itu dia akan mencari tau semua teka-teki yang ada di hidupnya.

To be continued~~~

gess komen napa gess yang ga masuk akal juga gpp. hibur author plisss

My Friend Or Enemy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang