Jay mengendap-endap keluar rumah, berniat menemui seseorang yang sedang duduk sendirian di bukit.
Jay tersenyum tipis dan duduk di samping orang itu. Memberikan sebuah kain yang di ikat pada pria di sebelahnya.
Pria dengan sayap itu menerima dan membuka kain itu, ujung bibirnya tertarik, matanya memerhatikan 2 tangkai bunga berwarna putih.
"Ini untukku?"
Jay mengangguk tanpa melihat si pria itu. Ia malah fokus dengan bulan sekarang.
"Terima kasih."
Jay tak menjawab, namun hatinya merasa hangat.
Jay menolehkan kepalanya, namun pria itu menghilang. Jay melihat sekitar, semuanya menjadi gelap hingga ia sadar. Sekarang ia berada di kamarnya.
Jay duduk di kasurnya, mengambil setangkai bunga yang selama ini menemaninya.
Bunga itu sengaja ia keringkan, lalu masukan dalam plastik.
"Pria itu, siapa dia? Kenapa mirip dengan Sunoo?"
Jay tak yakin, namun hatinya selalu berkata bahwa pria itu adalah Sunoo. Senyuman itu, bukankah itu milik Sunoo?
"Haruskah aku bertanya pada Sunoo?"
Jay kembali merebahkan dirinya, melihat ke arah langit-langit kamarnya. Hingga ia kembali tertidur.
Di lain sisi Jake yang berada di sebelahnya belum tertidur. Jujur ia juga terbangun karena mimpi aneh lagi.
Jake baru sadar, senyuman pria di mimpinya itu sangat mirip dengan Sunoo.
Haruskah Jake juga bertanya pada Sunoo?
🔙🔚🔜🔛
Junkyu mencekik leher orang yang ada di hadapannya. Menatapnya tajam bahkan tanpa belas kasih.
Hingga sebuah tangan memegang tangannya, membuat cekikan itu mengendur.
"Kamu pengen bunuh dia?"
Junkyu melepaskan tangannya, berdecih tak suka kala di tanya.
Sunoo si penanya berjongkok, kala orang yang di cekik Junkyu tadi terduduk lemas.
"Atur nafas mu dengan baik, sepertinya tidak akan ada bekas merah di leher mu. Setelah merasa baik, pulanglah."
Pria bernama Jeongwoo itu mengangguk, Sunoo menatapnya iba. Mengelus pucuk kepalanya.
"Aku akan mengurus si gila itu. Ku harap kau baik-baik saja. Aku pergi dulu ya."
Setelah berucap, Sunoo segera menarik Junkyu pergi dari gang sempit itu.
"Kenapa kau melakukannya?" Tanya Sunoo setelah mendudukan Junkyu di bangku taman.
Junkyu menoleh ke arah lain, melipat tangan di dada. Menghembuskan nafas kasar.
Sunoo menggoyangkan lengan Junkyu, "Kenapa? Bukankah kamu mengajakku bertemu? Kenapa sekarang diam saja?"
Junkyu menatap Sunoo, kemudian memeluknya. Berusaha meluapkan amarahnya.
Sunoo membalas pelukan itu, menepuk-nepuk pelan punggung Junkyu.
"Gue kesel liat dia. Entah kenapa, tapi bagi gue dia bahaya buat lu." Ucap Junkyu setelah pelukan mereka terlepas.
Sunoo mengangguk, "Dia cuma manusia biasa."
Junkyu menatap Sunoo tanpa ekspresi. "Emang lu bukan manusia?"
Sunoo tak menjawab, ia asik memerhatikan bulan. Merasa pertanyaannya tak di jawab, Junkyu ikut memerhatikan bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUN OR MOON
FanfictionEND "Aku di korbankan. Bukan memilih untuk berkorban. Ini tak adil." CERITA INI BL BROMANCE Yang nggak suka jangan salpak!! Silahkan minggat!! Happy reading 🥰 Sunoo harem Harukyu