Jungwon menatap kosong pemandangan di depannya. Mengingat kembali apa yang pernah di ucapkannya di atas bukit ini.
"Semisalnya kakak terlahir kembali. Kakak pengen jadi apa?"
"Apa ya?? Entahlah. Kau sendiri?"
"Aku juga tidak tau. Namun satu hal yang pasti. Aku ingin bertemu kakak lagi."
Pria di samping Jungwon tersenyum. Senyum yang mampu membuat Jungwon ikut tersenyum ketika melihatnya.
"Makasih ya kak, udah baik banget sama aku selama ini. Aku pasti bakal jagain kakak."
Kenangan itu seolah terputar kembali. Jungwon menyesal. Kenapa dia harus menjadi orang pertama yang setuju mengorbankan Sunoo.
Apakah saat itu andaikan ia menolak. Sunoo tetap hidup?
"Aku bersalah kak. Seharusnya aku melindungi kakak seperti yang Niki lakukan. Aku mohon maafkan aku kak."
Jungwon merasa tubuhnya melemah. Pandangannya buram. "Aku berjanji, apabila kita memiliki kesempatan untuk bertemu lagi. Aku akan menjagamu. Aku mohon, berikan aku kesempatan itu."
Jungwon membuka matanya, menatap sekitar. Ia ketiduran di mobil. Ada rasa sesak di hatinya. Biasanya ia tidak pernah bermimpi, namun kenapa tiba-tiba ia mengimpikan seseorang.
Dan siapa orang itu?
Ah, di ingat lagi. Kenapa senyuman itu tidak asing.
Kenapa rasanya Jungwon bergitu merasa bersalah. Hatinya tak nyaman.
Jungwon terlihat begitu gelisah. Membuat Niki yang di sebelahnya kebingungan.
"Lu kenapa sih? Bangun-bangun malah jadi aneh gini."
Jungwon tak membalas ucapan Niki. Dirinya terlalu merasa tak nyaman. Ia ingin menangis sekencang mungkin. Namun ia tak tau alasannya.
Niki yang merasa Jungwon tak akan menanggapinya memilih tak acuh. Fokus kembali pada ponselnya.
"Lu yakin To?" Tanya Heeseung di tengah keheningan
Haruto menaikan satu alisnya, bertanya apa maksud ucapan Heeseung.
Heeseung menghela nafas berat, "Lu yakin Sunoo sama Sunghoon semobil? Lu tau mereka nggak pernah ngobrol kan?"
Haruto menepuk jidatnya. Ini salahnya. Tadi karena Jay dan Jake memutuskan boncengan naik motor, ia meminta Sunghoon untuk berangkat bersama Sunoo, karena dirinya dan Heeseung harus mengatur sesuatu terlebih dahulu. Dan ternyata di mobilnya sudah ada Niki dan Jungwon yang tertidur.
"Harusnya tadi niki sama Jungwon kita tinggal aja. Biar mereka engga berduaan." Sesal Haruto
Sementara itu di mobil Sunghoon dan Sunoo terjadi keheningan. Sunghoon yang dingin dan Sunoo yang terlalu canggung.
Sunoo engga betah!!
"Sun.. sung... Sunghoon." Cicit Sunoo
Sunghoon berdehem. Membuat jantung Sunoo berpacu. Entah kenapa aura Sunghoon menakutkan bagi Sunoo.
Merasa keadaan semakin canggung, Sunoo memilih bermain ponselnya. Itu lebih baik.
Sunoo dengan rasa sedikit tak nyaman memilih membuka aplikasi instagram. Mencoba menganggap bahwa Sunghoon adalah supirnya.
"Lu ngapain manggil gue tadi?"
Sunoo menoleh dengan kecepatan ekstrim. Gelapan karena ia sendiri bingung.
"Gapapa kok, ngetes telinga aja. Hehe." Jawabnya sambil ketawa garing
Sunghoon menatapnya datar, kemudian fokus mengemudi kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
SUN OR MOON
FanfictionEND "Aku di korbankan. Bukan memilih untuk berkorban. Ini tak adil." CERITA INI BL BROMANCE Yang nggak suka jangan salpak!! Silahkan minggat!! Happy reading 🥰 Sunoo harem Harukyu