Jungwon dan Niki pergi ke altar putih. Mereka berdua memisahkan diri dari yang lain.
"Niki. Lu udah baik-baik aja?" Tanya Jungwon memulai pembicaraan.
Niki mengangguk, "Udah, buktinya gue disini sekarang."
"Gimana lu bisa terluka?" Tanya Jungwon
"Gue memasuki area manusia serigala. Masuk tanpa izin dan mencari ketua mereka."
Jungwon tampak terkejut, "lu gila?? Mau apa lu kesana?"
"Mencari sebuah kebenaran mungkin." Ucap Niki ragu
Jungwon mengerutkan dahinya, "kebenaran apa?"
Niki terdiam cukup lama. "Lu tau kan, di dalam markas manusia serigala tersimpan perjanjian the blood altar. Gue pengen lihat itu."
"Buat apa coba?" Jungwon menatapnya penuh tanya
Niki mengalihkan pandangannya dari Jungwon. "Lu tau nggak? Gue suka mimpi aneh. Ada cowok cantik yang punya sayap. Ada beberapa kejadian yang gue rasa itu nyata banget. Bahkan ada cewek yang mirip banget sama guru sejarah kita yang baru."
Jungwon kembali terkejut lagi, segera menepuk pundak Niki. "Gue juga sama. Dan lu tau, cowok yang ada di mimpi gue. Mirip sama...."
"Sunoo?" Ucap seseorang yang baru saja selesai menaiki tangga altar putih.
"Jay?? Lu juga??"
Jay duduk di sebelah Niki, "Iya, gue udah sadar cukup lama kalo cowok bersayap itu Sunoo. Tapi anehnya, setiap kali gue ngelihat Sunoo gue seolah lupa untuk tanya hal itu ke dia."
Jungwon dan Niki mengangguk setuju, mereka juga merasakannya.
Hawa altar putih yang tadinya biasa aja mendadak penuh angin. Membuat ketiganya was-was.
Sretttttt
Ketiganya seolah terseret oleh putaran waktu. Membuat mereka terlempar ke suatu tempat.
Setelah sadar, mereka saling berpegang tangan. "Altar putih?" Gumam Jungwon
Ketiganya berada di bagian ujung. Tempat dimana semua yang terjadi di kegiatan altar putih terlihat.
Mereka saling melihat, "Altar putih tampak berbeda. Kita ada dimana?" Tanya Niki
Jay dan Jungwon menggeleng tak tau, hingga sebuah suara langkah kaki terdengar.
Tubuh ketiganya mendadak kaku. Seperti di kunci oleh sebuah sihir.
Mereka melihat Jake menggendong seseorang dengan sebuah sayap kebesaran. Wajah pria itu tertutup oleh sayapnya. Membuat mereka tak dapat melihatnya dengan jelas.
Dengan hati-hati Jake meletakan pria dalam gendongannya di tengah altar putih.
Dengan kondisi bersimpuh wajah pria itu kelihatan jelas. Tangan dan kakinya di ikat dengan tali sihir.
Ketiganya membatin hal yang sama.
Itu adalah Sunoo.
Jake tampak berdiam di tempatnya, menatap Sunoo dengan tatapan datar. Tak lama ia menutup matanya. Mengucapkan matra hingga sebuah pedang berada di tangannya.
Firasat ketiga pria yang sedang menyaksikan menjadi tidak enak. Mereka merasa hal buruk akan terjadi.
"Bangunlah." Ucap Jake sembari memutari Sunoo dengan pedang yang menggesek lantai
"Kau harus bertanggung jawab. Karena kau orang yang ku cintai tak dapat bereinkarnasi."
"Karena kau, semua perngorbanan ku sia-sia."

KAMU SEDANG MEMBACA
SUN OR MOON
أدب الهواةEND "Aku di korbankan. Bukan memilih untuk berkorban. Ini tak adil." CERITA INI BL BROMANCE Yang nggak suka jangan salpak!! Silahkan minggat!! Happy reading 🥰 Sunoo harem Harukyu