Jungwon menatap Sunoo dari atas sampai bawah. Terus begitu sampai Niki yang ada di sebelahnya kebingungan.
"Udah puas liatinnya?" Tanya Niki
Jungwon menatap Niki tajam. "Berisik."
"Sunoo!! Tuh Jungwon mau nyium lu!" Teriak Niki sambil lari ke kamarnya.
Jungwon yang fokus ngelihatin Sunoo yang lagi ngobrol sama Haruto langsung gelagapan.
"Cium?" Tanya Sunoo
Jungwon membenarkan duduknya yang tadi sedikit condong ke depan jadi tegak, menggelengkan kepalanya dengan cepat.
Haruto ketawa, muka Jungwon lucu banget baginya.
Jungwon dengan wajah merahnya menuju kamar, mengabaikan Shnoo dan Haruto. Sunoo jadi kebingungan.
Sunoo segera menghadap Haruto lagi. Sekarang dengan muka semelas mungkin.
"Kamu tuh orang baik yang pernah aku kenal To. Baik banget. Ganteng banget." Sunoo dengan puppy eyes nya terus menatap Haruto
Haruto menggeleng, "Terima aja Noo, lagian tadi pagi gue udah bilang kan? Duduk di depan aja biar Jay yang di belakang. Lu malah langsung lari ke belakang."
Sunoo menaruh kepalanya di meja. Melihat Haruto dengan muka melasnya tapi sedikit raut kesal.
Sudah hampir 3 jam dia mengikuti Haruto kemana-mana. Cuma buat bujuk Haruto tukeran tempat duduk. Tapi susah banget, di tolak mulu.
"Coba deh tanya Jay atau Jake. Mereka kan jarang akur tuh. Siapa tau siap tukeran."
Sunoo langsung berdiri dan lari ke kamar duo J. Kebetulan mereka berdua sekamar. Karena mereka pake kamar paling besar. Jadi resikonya harus buat berdua. Anehnya mereka setuju aja, padahal setiap hari gelud mulu.
Sunoo langsung masuk gitu aja, soalnya pintunya nggak di tutup. Pas banget Jay sama Jake lagi bersantai.
Jake rebahan di kasurnya sama Boneka anjing kesayangannya. Sementara Jay di sofa sambil nonton video.
Keduanya menatap Sunoo yang tampak sedih. "Lu kenapa Noo?"
Sunoo duduk di samping Jay, ngebuat Jake bangun dan duduk di samping Sunoo.
"Huh... Aku tau kalian itu jarang banget akurnya. Tapi aku juga tau, kalian nyaman satu sama lain."
Jay sama Jake saling kode, ini pasti ada maunya.
"Tukeran tempat duduk ya??" Ucap Sunoo cepat sambil nyatuin tangannya memohon.
Jay dan Jake langsung pura-pura sibuk. Masalahnya mereka tau alasan Sunoo minta pindah.
Sebelah Sunoo tuh aneh banget orangnya. Udah gitu narsis.
Jay sama Jake kan mending gelud berdua ketimbang sama orang lain. Jadi Mereka ogah banget, mana kalo ketemu mereka berdua bawaannya Junkyu nyomblangin mereka. Kan mereka kesel tuh.
"Tuh kan!! Kalian mah gitu! Haruto nggak mau, kalian juga nggak mau. Terus aku harus minta siapa??"
Jake berdehem. Membuat Sunoo menatapnya penuh harap. "Kalo lu lupa Noo, ada Sunghoon tuh."
Seketika tubuh Sunoo merinding. Ia bahkan lupa kalo Sunghoon itu sekelas dengannya. Adegan memalukan tadi pagi saja sudah cukup baginya.
Jay menepuk bahu Sunoo. "Coba gih. Siapa tau dia mau kan." Saran Jay sambil masang muka jailnya.
Jake ikut menepuk bahu Sunoo. "Iya coba aja. Tadi udah pangku-pangkuan masa ngobrol bentar nggak berani."
Sunoo dengan wajahnya yang sudah merah menyingkirkan kedua tangan yang bertengger di pundaknya.
"Kalian ngeselin. Sunoo nggak like!"
Sunoo berlari keluar kamar Jay dan Jake. Tak lupa membanting pintu itu.
Sunoo duduk di sofa ruang tamu. Mengatur nafasnya yang tak beraturan karena lari tadi.
"Itu pintu udah puluhan tahun. Lu banting gitu, kalo rusak gimana?"
Tanpa menoleh Sunoo tau betul ini suara siapa. Suara langka yang jarang di dengarnya ketika mereka hanya berdua.
Sunoo meringsut ke ujung sofa saat Sunghoon duduk di sofa yang sama dengannya.
Sunghoon mengerutkan dahinya melihat Sunoo yang takut padanya.
"Lu kenapa?"
Sunoo menoleh, menggeleng cepat untuk menjawab Sunghoon.
Sunoo berdiri kala di rasa hawa udara semakin dingin, apalagi sebelahnya kulkas 7 pintu.
Srekkk
Tubuh Sunoo limbung kala sebuah tangan menariknya. Lagi, Sunoo duduk di pangkuan Sunghoon.
Sunoo mematung, Sunghoon juga cukup kaget. Sebesar itu kekuatannya sampai Sunoo jatuh kembali ke pangkuannya.
"KALIAN NGAPAIN!?" Teriak Jake yang buat semua penghuni di rumah itu langsung berteleportasi ke ruang tamu.
Sunoo sama Sunghoon mukanya udah merah banget. Mana posisi mereka nggak berubah, udah di lihat semua penghuni rumah.
Heeseung narik tangan Sunoo buat berdiri, terus bawa Sunoo ke belakang tubuhnya.
Sunghoon kembali dengan muka datarnya. Menatap datar Heeseung yang seolah melindungi Sunoo di balik tubuhnya.
Jungwon sama Niki langsung ngecek kondisi Sunoo. Mereka menghela nafas lega saat melihat Sunoo masih utuh.
"Kalian pikir gue bakal ngapain emang?" Tanya Sunghoon saat melihat Niki menatapnya penuh intimidasi.
"Lu kan setengah manusia serigala, siapa tau lu mau nandain Sunoo buat jadi apa tuh namanya?? Mate itu lah!!" Tuduh Niki
Sunghoon mengeleng pelan. Merasa di tuduh yang tidak benar membuatnya jengkel. Tapi apa benar itu tidak benar?
Pasalnya entah kenapa Sunghoon menarik tangan Sunoo tadi. Ia hanya tak suka Sunoo menjaga jarak darinya. Selama ini, memang ia tak pernah mau berbicara dengan Sunoo.
Tapi sejak kejadian tadi pagi, ia terus memikirkan Sunoo. Bisa di bilang ini kontak fisik pertama mereka setelah tinggal bersama selama ratusak tahun.
Sekalinya kontak fisik, langsung memangku pula.
Mungkin yang di bilang Niki ada benarnya, Sunghoon ingin menandai Sunoo sebagai miliknya. Entah Sunoo sadar atau tidak, mata Sunghoon berubah saat Sunoo tadi duduk di pangkuannya.
Haruto menarik Jay yang sibuk Menatap Sunghoon dari atas sampai bawah berulang kali. Jay khawatir Sunghoon nanti berubah.
Jay menatap Haruto bingung, "Nih!! Jay aja kalo misal mau lu tandain." Ucap Haruto sambil mendorong Jay ke arah Sunghoon.
Yang lain mengangguk setuju, Jay sendiri kesal. Enak aja! Sorry ya, Jay nggak suka kulkas 7 pintu!
Sunghoon menatap jengah semuanya, kemudian menghilang entah kemana.
Heeseung segera membalikan tubuhnya menatap Sunoo, kemudian memeluknya.
Sunoo mengedipkan matanya bingung, setelahnya Heeseung melepas pelukannya. "Sunoo kembali ke kamar sama aku ya."
Tanpa menunggu jawaban Sunoo, Heeseung sudah menariknya.
Mereka segera kembali ke kamar masing-masing. Meninggalkan Niki yang terdiam di tempatnya sembari terus menatap tangga, dimana Heeseung dan Sunoo berjalan beriringan.
"Sayap itu hilang." Ucapnya pelan, kemudian ia menghilang.

KAMU SEDANG MEMBACA
SUN OR MOON
Fiksi PenggemarEND "Aku di korbankan. Bukan memilih untuk berkorban. Ini tak adil." CERITA INI BL BROMANCE Yang nggak suka jangan salpak!! Silahkan minggat!! Happy reading 🥰 Sunoo harem Harukyu