Sunoo membuka matanya, hawa dingin ia rasakan. Tubuhnya basah. Apa yang telah terjadi padanya?Dari arah jauh ia dapat melihat seseorang berlari ke arahnya. Tubuhnya tak bisa ia gerakan.
Ia mengapung di atas air. Dan orang itu semakin mendekat dengan wajah sendu nya.
"Sooha?" Gumam Sunoo
Sooha segera menarik tubuh Sunoo ke tepi pantai. Sooha menangis sesegukan kala Sunoo mencoba menyadarkan dirinya.
Sunoo duduk dengan tumpuan tangannya di belakang tubuh.
"Aku dimana?" Tanya Sunoo
Sooha memegang wajah Sunoo, "Kau baik-baik saja?" Tanya Sooha
Sunoo dengan kasar menghepas tangan Sooha. "Seharusnya aku mati setelah blood altar hancur." Ucap Sunoo sembari melihat sekelilingnya.
Sooha menatap Sunoo sendu, dengan kasar ia menghapus air matanya.
"Mereka menunggu kita. Ayo!" Ajak Sooha sembari membantu Sunoo berdiri.
Sunoo menurut, tubuhnya terlalu lemah untuk melawan.
Lama mereka berjalan, hingga di tengah hutan Sunoo melihat ada api unggun dan beberapa pria yang mengelilinginya.
"Sunoo!!" Ucap Jungwon sembari melambaikan tangannya. Wajahnya begitu ceria, ia seperti Jungwon sebelum menjadi vampire. Seorang remaja laki-laki yang polos.
Sunoo menghentikan langkahnya, kemudian menatap Sooha. Seolah bertanya, ada apa ini?
Sooha tersenyum, "Mereka sudah menunggu kita, Ayo! Kau suka roti kan? Ayo kita makan."
Sunoo duduk tepat di sebelah Sooha, kemudian menatap 6 pria lain yang asik mengobrol.
"Ini makanlah telur ini. Heeseung yang memasaknya. Makanlah dengan roti ini." Ucap Sooha sembari menyerahkan 1 butir telur dan 1 roti tawar yang sudah di potong.
Sunoo menerimanya. Namun ia tidak memakannya. Ia vampire bagaimana mungkin ia bisa memakan makanan manusia?
"Makanlah" ucap Sooha lagi
Sunoo menatap mereka satu persatu, dengan ragu ia menyendok telur itu dan memasukannya dalam mulutnya.
Mulutnya mulai mengunyah kemudian menelannya. Ia menutup mata untuk menunggu reaksi bahwa ia akan muntah.
Namun yang terjadi selanjutnya justru ia merasa bahwa makanan ini enak.
Sunoo membuka matanya dengan senyuman yang cerah.
Sooha mengangguk seolah mengatakan bahwa Sunoo dapat menghabiskannya.
Dengan senang hati Sunoo memakan telur dan roti itu sampai habis. Apa ia telah berubah menjadi manusia?
Mereka saling mengobrol dengan santai, dan ini yang Sunoo rindukan.
Hingga ia tak sengaja menatap Jay, yang menatapnya penuh arti. Ketika Sunoo ingin bertanya kenapa, tiba-tiba kepalanya pusing. Dan berakhir ia tak sadarkan diri.
Tak lama, Sunoo membuka matanya. Merasa bahwa tubuhnya lebih baik dari sebelumnya.
Ia menatap sekeliling namun kosong. Tak ada siapapun di sini.
Ia berdiri dan melangkah tanpa arah.
Hingga ia berdiri tepat di sebuah rumah tua. Di sana ia melihat dirinya sendiri. Yang menatapnya penuh benci.
Berdiri dari balik jendela dengan tatapan yang membuat Sunoo merasa begitu hina.
Bagaikan cerminan dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SUN OR MOON
FanfictionEND "Aku di korbankan. Bukan memilih untuk berkorban. Ini tak adil." CERITA INI BL BROMANCE Yang nggak suka jangan salpak!! Silahkan minggat!! Happy reading 🥰 Sunoo harem Harukyu