20

1.7K 242 11
                                    

"Kita mau cari kemana lagi?" Tanya Irene kala dirinya sudah lelah menyetir selama beberapa hari, demi Junkyu yang mengajaknya mencari Sunoo.

"Aku tidak tau." Mata Junkyu berkaca-kaca. Ia merasa gagal. Kenyataannya ia tak dapat melindungi Sunoo seperti janjinya.

Irene terdiam. Ia tak mau bertanya lebih dan membuat Junkyu menangis nantinya.

"Jangan lupa kau manusia. Tidurlah, kita kembali ke tempatku. Istirahatkan pikiran dan tubuhmu. Aku akan mencari Sunoo."

Junkyu mengangguk lemah. Ia tak punya tenaga. Mungkin ia adalah guardian angel untuk Sunoo. Tapi ia juga manusia, walau memiliki beberapa kekuatan.

Junkyu tertidur, dengan tenang Irene menyetir menuju rumahnya. Hingga mobil itu berhenti di halaman rumahnya.

Irene turun dari mobilnya. Pindah ke sisi penumpang. Tangannya membuka pintu di sisi Junkyu.

"Irene."

Tubuhnya kaku, pintu itu telah terbuka setengah. Dengan gerakan patah-patah Irene menoleh ke belakang, dimana suara itu berasal.

Haruto melihat ke dalam mobil, dimana Junkyu tertidur. Bahkan ekspresi kaget Irene, membuat semuanya begitu jelas. Ada hal yang di sembunyikan darinya.

🔙🔚🔜🔛

"Kamu sudah bangun?" Tanya seorang pria dengan surai hitam yang memegang segelas air.

"Dimana aku?" Tanya seorang pria yang baru saja bangun setelah tertidur cukup lama. Mata rubahnya berkedip-kedip menyesuaikan cahaya.

Pria surai hitam itu duduk sembari meletakan air di nakas meja. Kemudian membantu pria yang baru saja sadar untuk duduk.

"Ini apartemenku." Jawabnya

"Kamu orang kaya?" Tanyanya lagi, karena ia pernah datang ke apartemen lain milik pria itu.

"Sedikit?"

Keduanya tertawa. "Kenapa kamu bawa aku kesini?"

Pria dengan surai hitam itu terdiam. Ia masih ingat betul apa yang terjadi malam itu. Ia tak akan membiarkan hal itu terjadi lagi. Pria di depannya ini, harus berada dalam pengawasannya.

"Karena aku sudah berjanji akan melindungimu.  Kim Sunoo." Ucap orang itu sembari mengelus pelan pipi Sunoo.

Sunoo tersenyum dan menikmati elusan penuh kasih sayang itu. "Kamu tidak menyesal menjadi vampire karena aku?"

Pria surai hitam yang menatap Sunoo penuh cinta itu menggeleng. "Sama seperti janjiku sebelum kamu merubahku. Bahkan sampai saat ini, hal itu masih sama. Aku Park Jeongwoo, akan selalu melindungi dan menjagamu dengan segenap hatiku. Bahkan aku rela berkorban demi dirimu, demi kebahagianmu."

Sunoo menatap Jeongwoo dengan ekspresi haru. Kenapa baru sekarang ia bertemu Jeongwoo? Kenapa Jeongwoo harus bergitu mencintainya?

Jujur Sunoo merasa takut. Ini kesalahannya. Ia mengingat betul semuanya.

Saat itu, ia pergi sendirian ke sebuah mall. Karena malas berjalan, ia duduk di salah satu bangku. Tak lama Jeongwoo duduk di sebelahnya. Keduanya akhirnya memutuskan untuk jalan berdua.

Namun siapa sangka, Jeongwoo membawa Sunoo ke apartemennya. Menyatakan cinta padanya dan mengatakan akan bunuh diri jika Sunoo tak menerimanya.

Hingga akhirnya Sunoo memberitau bahwa ia adalah seorang vampire. Dan dengan bodohnya Jeongwoo meminta Sunoo untuk merubahnya menjadi Vampire.

Sunoo tentunya menolak, namun kala itu Jeongwoo benar-benar akan bunuh diri. Ia sudah memegang pisau dan menggoreskan pisau itu ke nadinya.

Tak ada pilihan lain, Sunoo menghisap darah Jeongwoo dan membuat Jeongwoo menjadi vampire setelahnya.

Ini salah Sunoo. Tapi kalau ia tak melakukan hal itu, Jeongwoo akan mati. Tentunya Sunoo tak mau hal itu. Jeongwoo tak bersalah hingga ia harus mengakhiri hidupnya seperti itu.

Pergelangan tangan Jeongwoo memiliki bekas goresan dan gigitan.

Jeongwoo menganggapnya sebagai tanda cinta dari Sunoo.

"Kau baik-baik saja sekarang?" Tanya Jeongwoo sembari memeluk Sunoo.

Sunoo membalas pelukan itu, "Tentu. Ini semua karenamu." Ucap Sunoo tulus. Sunoo memejamkan matanya, menimati elusan pelan di punggungnya.

Pria ini benar-benar mencintainya.

Sunoo membuka matanya, merubah ekspresinya menjadi datar. Mata rubah itu, menatap tajam.

"Jeongwoo." Panggilnya pelan, dengan berat hati Jeongwoo melepas pelukan itu.

"Kenapa?" Tanya Jeongwoo khawatir

Tatapan Sunoo melembut kala Sunoo menatap Jeongwoo, "Kamu akan melakukan apapun untukku kan?" Tanya Sunoo memastikan

Tanpa pikir panjang Jeongwoo mengangguk, "Iya. Kamu tau, selama kamu tidak sadarkan diri. Dengan hati-hati aku mengawasi mereka. Bahkan markas manusia serigala. Sama seperti yang kau katakan saat itu."

"Kau yakin akan selalu bersamaku? Jeongwoo, aku selalu berada dalam keadaan bahaya. Entah vampire, entah manusia serigala, atau bahkan mereka yang selalu berada di sekitarku. Mereka ingin menyingkirkanku. Aku takut."

Kata-kata itu di ucapkan satu hari setelah Jeongwoo sadar dan berubah menjadi vampire seperti sekarang.

Jangan remehkan Jeongwoo, ia berubah menjadi vampire karena Sunoo. Vampire murni yang memiliki kekuatan yang tak main-main.

Katakan saja Jeongwoo itu kloningannya Sunoo, bedanya kekuatan Jeongwoo hanya setengah dari kekuatan Sunoo.

"Ada satu hal yang mencurigakan. Junkyu mencarimu di rumahmu juga di markas manusia serigala." Ucap Jeongwoo

Sunoo mengerutkan dahinya. "Junkyu?"

Jeongwoo mengangguk, "Iya, Junkyu. Dia itu apa? Kenapa ia bisa bebas keluar masuk markas manusia serigala?"

Sunoo terdiam, jujur ia juga tak tau Junkyu itu apa. Tapi entah kenapa ia merasa dirinya dan Junkyu seolah terikat.

Dan ikatan itu sama seperti dirinya dengan Sooha.

Tak mungkin bukan? Kalo Junkyu itu guardian angelnya?

Sunoo melihat ke arah jendela apartemen Jeongwoo, dimana matahari berada di barat. Matahari sebentar lagi akan tenggelam.

"Sudah berapa lama aku tak sadarkan diri?" Tanya Sunoo sembari kembali menatap Jeongwoo

"Hampir seminggu. Tepatnya enam hari." Jawab Jeongwoo

Sunoo memegang dada kirinya, jantungnya berdetak normal. Ini aneh. Biasanya ia tak bisa jauh dari Heeseung selama lebih dari 5 jam.

Sunoo mengetaui sejak lama, bahwa kalung keluarga Heeseung melilit jantungnya. Membuat jantung itu berdetak, sebagaimana mestinya.

Namun kelemahannya, ia tak dapat jauh-jauh dari Heeseung.  Karena kalung itu masih milik Heeseung.

"Apa yang terjadi dengan yang lain?"

Jeongwoo terdiam, memikirkan jawaban yang tepat. "Yang ku tau, mereka bergantian menjaga dan mencarimu."

"Lalu bagaimana dengan mereka yang tak sadarkan diri? Jay, Jungwon, dan Niki?"

"Bukan hanya mereka bertiga. Tapi Jake juga. Mereka berempat telah sadar tadi siang. Tapi aku tak tau apa yang terjadi pada mereka setelahnya."

"Sihir itu telah terpatahkan?" Monolog Sunoo. Sunoo kembali menatap Matahari.

Dengan senyuman Sunoo kembali menatap Jeongwoo yang masih setia menatapnya.

"Terima kasih."

"Ini kewajibanku." Balas Jeongwoo.

SUN OR MOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang