"Semisal nanti aku gagal gimana?"
Pria yang sendari tadi duduk sembari memerhatikannya itu tersenyum, "Coba lagi, aku bakal nunggu sampai kau berhasil."
Niki membuka matanya, kembali lagi pada kenyataan. Mimpi itu datang lagi.
Sang mentari telah kembali menampakkan diri. Niki kembali ke kamarnya.
Bersiap untuk pergi ke sekolah.
"Siapa pemilik sayap itu?"
Batinnya masih bertanya-tanya. Bibir yang tersenyum terlihat jelas. Namun wajahnya tak tampak. Hanya sayap kebesaran di tubuh kecil itu yang tak di blur ingatannya.
"Siapa dia?"
"Bicara sama siapa lu?" Niki menoleh ke arah pintu, dimana Jake berdiri di ambang pintu kamarnya.
"Ketuk dulu kek." Sindir Niki
"Udah!! Lu nya aja yang kupingnya ketutup." Seru Jake kesal. Pasalnya ia sudah hampir setengah jam bediri di depan pintu tua itu sambil mengetuknya.
"Biasanya Heeseung yang bakal ngecek kita kalo pagi. Kenapa sekarang elu?"
Jake menghela nafas pasrah. "Si Sunoo nggak mau sekolah kalo Haruto nggak mau tukeran tempat duduk sama dia. Jadi Heeseung masih bujuk Sunoo, mana Haruto udah ngilang sejak pagi. Keknya tuh anak udah ada firasat bakal kejadian kayak gini makanya ngilang duluan."
Niki ikut menghela nafas pasrah. "Kenapa lu nggak tukeran tempat duduk aja sama si Sunoo?"
"Ih, lu belum tau aja bentukan orang yang duduk di sebelah Sunoo. Ngeri!"
🔙🔚🔜🔛
Junkyu berjalan perlahan. Mengintip sekitar kala di rasa ada yang menggangunya.
"Kenapa kau di situ?"
Junkyu berbalik, menatap seseorang yang kini menatapnya tanpa ekspresi.
"Sial, gue kira satpam." Umpat Junkyu
"Gue mau ke mars sekalipun itu bukan urusan lu. Jadi bisa pergi aja? dan jangan ngurusin gue bisa?"
Haruto memutar bola matanya malas. Niatnya kabur dari masalah di rumah yang sudah pasti sedang diciptakan Sunoo, malah berujung bertemu pemuda aneh yang masuk ke pos satpam dengan tampang mencurigakan.
"Lu Junkyu kan?"
Junkyu berdecih, keluar dari pos satpam dan berjalan mendekati Haruto.
"Kenapa? Lu naksir sama gue?" Tanya Junkyu malas
Haruto mengerutkan dahinya, kepedean tingkat tinggi yang di miliki lelaki ini harus di kurangi.
"Berhenti ganggu Sunoo bisa?" Tanya Haruto dengan nada datarnya
"Sunoo?? Nggak bisa lah. Dia tuh soulmate gue!"
"Lu manusia serigala? Segala pake soulmate segala."
Junkyu tersenyum miring, mendekat satu langkah ke arah Haruto. "Semisal gue lebih dari itu gimana? Vampire gitu? Yang bisa gigit lu kapan aja."
Haruto semakin menatap datar pria di hadapannya ini.
Melihat Haruto yang diam saja, membuat Junkyu jengkel. Dengan tak acuh ia berbalik dan meninggalkan Haruto.
Haruto menatap kepergian Junkyu. Semakin jauh Junkyu semakin Haruto mengeratkan kepalan tangannya.
"Itu memang benar kau, atau seseorang yang mirip denganmu?"
Tanpa sadar Haruto meneteskan air matanya. Dadanya terasa sesak. Sebuah ingatan yang dikuburnya tiba-tiba terputar kembali.
"Bahkan kalau kau bereinkarnasi, setidaknya tepati janjimu untuk mengingatku."
Heeseung mengantarkan Sunoo sampai ke depan kelasnya. Membuat Jungwon dan Niki mengikutinya.
"Dia bukan bocah TK yang perlu di antar sampai depan kelas." Sindir Sunghoon yang baru saja datang dan masuk ke kelasnya.
Heeseung mengeleng pelan kala melihat Sunghoon. Heeseung kembali memusatkan perhatiannya ke Sunoo.
"Kalo ada apa-apa kasih tau aku ya."
Sunoo mengangguk dan masuk ke kelasnya. Berwajah masam kala melihat Junkyu tersemyum ke arahnya sembari menepuk-nepuk bangkunya.
Sunoo berjalan ogah-ogahan. Tapi terhenti kala tangannya di tahan.
Sunghoon berdiri, menarik tangan Sunoo untuk duduk di tempatnya. Namun Sunoo masih berdiri dan memerhatikan Sunghoon.
"Lu duduk di sini." Ucap Sunghoon sembari membawa tasnya menuju bangku Sunoo.
Melihat hal itu Junkyu mendorong bangku Sunoo untuk merapat ke meja.
Junkyu melihat nametag Sunghoon, kemudian tersenyum miring. "Park Sunghoon? Lu baru masuk kemarin. Mungkin belum tau aturan di sini. Setiap bangku memiliki namanya. Orang yang tidak duduk di tempat yang seharusnya, harus menerima konsekuensinya."
Junkyu menatap ke arah Sunoo yang diam menatapnya. "Bangku ini sudah tertulis Kim Sunoo. Lu bisa baca kan? Park Sunghoon."
Sunoo menatap tajam Junkyu, berjalan ke arah bangkunya. Menggeser tubuh Sunghoon dan menarik bangkunya. Duduk di sana sembari terus menatap Junkyu penuh kebencian.
"Sebentar lagi masuk, lu nggak pengen balik ke bangku lu? Park Sunghoon?" Tanya Junkyu dengan nada menjengkelkan.
Sunghoon menatap Sunoo yang masih setia melemparkan tatapan kebencian ke Junkyu. Sunghoon kembali ke bangkunya bertepatan dengan bell berbunyi.
"Lu nyebelin!" Desis Sunoo
Junkyu kembali tersenyum lebar, "Yang gue denger 'lu ganteng' "
Sunoo memutar bola matanya jengah, kemudian menoleh ke seberang mejanya. Dimana tempat itu kini di tempati seseorang. Kemarin bangku itu kosong. Tapi sudah bernama, makanya Sunoo duduk di bangkunya.
Park jeongwoo
"Padahal di sebelah lu cowok ganteng begini. Masa malah lihat orang lain sih." Eluh Junkyu.
Junkyu menopang dagunya dengan tangannya dan mengarahkan tubuhnya ke Sunoo.
"Banyak gosip yang bilang. Dia manusia serigala. Karena matanya kayak serigala. Sering nggak masuk dan ilang-ilangan. Yang paling aneh, dia nggak pernah bersosialisai sama siapapun." Ucap Junkyu pelan
Sunoo menoleh ke arah Junkyu, sedikit mudur kala wajahnya dan Junkyu berjarak cukup dekat.
"Gue nggak kepo tentang dia." Ucap Sunoo ketus
"Tapi gue kepo tentang sesuatu. Misalnya...."
Sunoo melirik Junkyu, menunggu kelanjutan dari apa yang akan Junkyu katakan.
"Selamat pagi semua, silahkan buka kembali buku kalian."
Junkyu mengedipkan sebelah matanya ke Sunoo, kemudian mengambil bukunya di tas. Mengabaikan rasa penasaran Sunoo padanya.
Seolah-seolah membuka bukunya dan fokus ke pelajaran padahal dalam hati menertawakan Sunoo.

KAMU SEDANG MEMBACA
SUN OR MOON
FanfictionEND "Aku di korbankan. Bukan memilih untuk berkorban. Ini tak adil." CERITA INI BL BROMANCE Yang nggak suka jangan salpak!! Silahkan minggat!! Happy reading 🥰 Sunoo harem Harukyu