"Kau yang ku pilih." Ucap Yeonjun
Jungwon mengangguk, kemudian pergi dari markas vampire.
Seperginya Jungwon, Yeonjun menatap ke arah luar. Malam ini cukup dingin. Dan 2 hari lagi, adalah malam yang paling ditunggunya.
"Kehancuran sebentar lagi. Aku tak dapat menghentikannya." Gumam Yeonjun sembari terus menatap bulan.
🔙🔚🔜🔛
Sunoo pergi berbelanja sendiri. Ia ingin menghabiskan waktunya di sini. Sendirian.
Tentunya tak semudah itu, Junkyu dan Jeongwoo memaksa ikut. Tapi Sunoo menolak. Dan akhirnya ia pergi sendirian setelah Irene membelanya.
Setelah menenteng 2 tas besar merk Pra** Sunoo duduk di tepi. Menatap kosong sebuah kaca yang di dalamnya adalah restoran cepat saji.
"Bagaimana kalau manusia kehilangan sumber makanan mereka? Apakah mereka akan binasa?" Monolog Sunoo
"Mungkin." Sunoo menoleh ke sumber suara. Dimana Niki duduk di sebelahnya.
"Manusia tidak selemah itu. Kalau mereka kehilangan sumber makanan mereka, mereka akan mencari sumber makanan lain. Tapi kalau vampire kehilangan sumber makanan mereka, mereka juga akan mencari sumber makanan lain. Tentunya." Niki tersenyum lebar pada Sunoo.
"Tapi itu menentang perjanjian. Bayangkan blood altar hancur, vampire melemah dan akhirnya membunuh manusia, dan menjadikan manusia sebagai sumber makanan mereka. Bukankah itu buruk?" Lanjut Niki
Sunoo mengangguk, "Eh?" Sunoo menatap Niki terkejut
Niki menatap Sunoo tanpa ekspresi. "Mustahil kau tak dapat merasakan bahwa aku juga vampire kan?" Tanya Niki di akhiri senyuman.
Sunoo tersenyum canggung, "Entahlah."
"Aku masih ada urusan lain. Aku harap kita dapat bertemu dan mengobrol lagi." Ucap Niki beranjak dari kursinya.
Sunoo diam memerhatikan. Hingga Niki pergi dan menghilang di balik kerumunan.
Sunoo mengeluarkan ponselnya. Ponsel lipat dengan harga puluhan juta itu ia buka. Di balik ponsel terdapat sebuah bunga kering berwarna putih.
Saat sedang asik bertukar pesan dengan Junkyu, Sunoo merasa ada seseorang yang duduk di sebelahnya.
"Jay?" Gumam Sunoo
Jay melirik sedikit, Sunoo dapat lihat Jay juga menenteng sebuah tas belanja yang sama dengan miliknya. Bedanya Jay hanya membawa satu.
"Kau masih suka berbelanja rupanya. Lupa ingatan tak membuatmu lupa kebiasaan borosmu." Ucap Jay pelan.
Sunoo memiringkan kepalanya menghadap Jay. "Kau berbicara denganku?"
Jay menatap Sunoo, kemudian melihat ponsel Sunoo. Tersenyum kala menyadari sesuatu.
"Darimana kau mendapatkan bunga itu?"
Sunoo mengikuti arah pandang Jay. "Aku juga tidak tau, bunga kering ini ada di sakuku. Tampak indah, jadi aku menyimpannya di sini." Ucap Sunoo sembari menunjuk belakang ponselnya.
Jay tersenyum semakin lebar, karena dialah yang menaruh bunga itu di saku Sunoo. Masih ingat kejadian di blood altar ketika Jay memeluk Sunoo sebelum adegan tarik menarik? Jay memasukan bunga kering yang sudah di laminating itu, Bunga yang selama ini menemaninya.
"Bunga itu memiliki makna penting bagi seseorang yang memberikannya untukmu. Sama seperti bunga itu yang kini menemaninu, ku harap orang yang memberikannya juga akan menemanimu nantinya. Untuk selamanya. "

KAMU SEDANG MEMBACA
SUN OR MOON
FanfictionEND "Aku di korbankan. Bukan memilih untuk berkorban. Ini tak adil." CERITA INI BL BROMANCE Yang nggak suka jangan salpak!! Silahkan minggat!! Happy reading 🥰 Sunoo harem Harukyu