Jemari - 04

3K 251 1
                                    

Hai semuanya!!!👋👋👋
Selamat membaca!!!

***

Pagi hari sudah tiba, kini Christy sudah bersiap-siap hendak ke sekolah. Ia menghampiri sang ibunda yang berada di brankarnya. Ia sebenarnya tak tega ingin meninggalkan sang ibunda namun karena paksaan dari sang ibu, ia pun akhirnya menuruti permintaan Shani. Jika kalian bertanya bagaimana Christy akan mendengar kala ia bersekolah nanti, tentunya ia mendapatkan alat bantu pendengaran baru yang diberikan oleh tantenya, Beby.

"Mih, bisa engga aku ga sekolah dulu sampai mami sembuh?" Tanya Christy.

"No... Gaboleh sayang, ini saatnya kamu untuk sekolah! Kamu harus rajin belajar biar kamu bisa meraih cita-citamu setinggi mungkin." Balas Shani.

"Kan cuma MPLS doang belajarnya kan belum. Please dong mih... Aku mau jagain mami~" Rengek Christy.

"Walau cuma MPLS, kamu harus tetap bersekolah nak... Kamu kan harus tahu kelas kamu nanti di mana terus kenalan lagi dengan teman-teman barumu." Balas Shani guna meyakinkan anaknya.

"Itu kan bisa belakangan yang penting mami dulu." Balas Christy dengan mata yang berkaca-kaca.

"Dedek... Mami gapapa kok, kamu gausah khawatir. Kan mami besok pulang, masa takut banget mami kenapa-kenapa lagi, pokoknya tenang aja... Mami bisa jaga diri, kan ada tante Beby ini jagain mami. Dedek sekolah ya?" Ucap Shani.

"Oke deh mih... Janji ya mami ngga kenapa-kenapa dan ga bakal tinggalin aku?" Tanya Christy sembari mengacungkan kelingkingnya.

"Janji!" Balas Shani sembari melingkarkan kelingkingnya pada kelingking anaknya.

"Good job, sekarang kamu sekolah ya! Nanti om Frans yang anterin kamu ke sekolah." Ucap Shani yang dibalas anggukan oleh Christy.

"Christy pamit ya mih..." Ucap Christy sembari menyalim sang ibunda.

"Iya nak, hati-hati! Semangat ya sekolahnya!" Balas Shani.

"Oke mih..." Balas Christy.

"Oke Shan, aku antar Christy dulu ya." Ucap Frans.

"Makasih bro, kamu memang saudara yang bisa aku andalkan." Balas Shani.

"Jelaslah, siapa dulu. Yuk Christy!" Ajak Frans yang dibalas anggukan lemah oleh Christy.

Lalu Christy dan Frans meninggalkan ruangan itu. Shani menatap dalam punggung anaknya itu hingga menghilang di balik pintu ruangan itu. Beby yang ada di sampingnya pun paham dengan perasaan Shani.

"Shan..." Panggil Beby.

"Bentar lagi jadwal kamu cuci darah." Lanjut Beby.

"Baguslah kalau begitu. Aku ingin bertahan lebih lama lagi demi putri kecilku itu." Balas Shani sembari berusaha tersenyum.

***

Singkat cerita, kini Christy sudah sampai di sekolah. Frans mengantarkannya hingga masuk ke dalam pekarangan sekolah. Frans menghentikan laju mobilnya hingga benar-benar tepat di depan jalan masuk menuju lapangan upacara.

"Nanti kalau udah pulang telpon aja om ya!" Ujar Frans.

"Hihi iya, makasih om!" Balas Christy sembari menyalim Frans.

"Iya sama-sama, semangat dedek!" Ujar Frans.

Lalu Christy keluar dari mobilnya Frans dan langsung berjalan menuju lapangan upacara yang dimana tempat itu sudah ramai dengan peserta MPLS lainnya. Manik matanya mencari-cari keberadaan teman-temannya. Ia terus berjalan berharap bertemu dengan teman-temannya.

Jemari ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang