Hai semuanya!!! 👋👋👋
Selamat membaca!!!***
Singkat cerita kini Christy dan teman-temannya telah berkumpul kembali di depan lapangan upacara karena akan di umumkan pembagian kelas kepada seluruh peserta MPLS.
"Shht... Itu yang tuli itu kan?" Ucap siswa lain berbisik.
"Lah iya itu dia orangnya. Kok bisa ya dia masuk ke sekolah yang isinya orang-orang tanpa cacat gitu." Balasnya.
"Aku yakin dia itu tuli dongo, tapi dibayar buat masuk ke sini." Bisik salah seorang yang lain.
"Harusnya orang tuanya ga maksain anaknya buat sekolah di sini. Kasihan nanti kena tekanan batin di sini." Bisik yang lain.
Christy yang mendengar itu pun tertunduk malu. Ia melepaskan alat bantu dengarnya dan memasukkannya ke dalam sakunya. Ia tak tahan mendengar ucapan-ucapan yang buruk tentang kekurangannya. Air matanya seketika mengalir kala ia mendengar bisikan itu semua.
"Sabar ya Chris..." Ucap Freya sembari merangkul dan mengusap lembut punggung Christy.
"Semoga kena karma." Ujar Zee yang menatap sinis kearah mereka yang membicarakan Christy.
"Kek gaada bahan tubiran lain tuh orang. Selagi Christy bisa, she deserved it!" Ujar Muthe sembari merangkul Christy.
"Baik anak-anak, berikut pembagian kelas kalian semua!" Ucap Melody yang berbicara di atas panggung.
Melody mengumumkan satu persatu nama murid-murid yang berada di situ sesuai dengan pembagian kelasnya. Zee, Freya dan Muthe berada di kelas X.7. Adel dan Marsha yang berada di kelas X.10. Berbeda dengan Christy, namanya tak di sebutkan sama sekali oleh Melody pada pembagian kelas itu. Teman-teman Christy pun merasa aneh mengapa Christy tak masuk ke dalam pembagian kelas.
"Baik anak-anak, yang sudah mendapatkan kelasnya langsung berkumpul sesuai kelasnya. Nanti wali kelas kalian yang akan mendatangi tempat kalian berada." Titah Melody.
"Baik buk!" Balas mereka serentak.
Clap
Clap
ClapMereka memberikan tepuk tangan kepada Melody yang meninggalkan tempat itu, lalu mereka fokus kepada wali kelas yang mendatangi mereka. Zee dan yang lain menatap sendu Christy yang masih berdiri tegak di lapangan itu.
"Kamu Christy kan?" Tanya Melody yang menghampiri Christy namun tak ada jawaban dari Christy.
"Nak... Kamu gapapa kan?" Tanya Melody sembari menepuk bahu Christy.
Christy mengusap air matanya dan mendongakkan kepalanya. Manik matanya bertemu dengan manik mata milik Melody. Ia bingung mengapa kepala sekolahnya itu menghampirinya. Ia langsung merogoh koceknya dan memasang kembali alat bantu pendengarannya ke telinganya semula.
"A-ada apa bu?" Tanya Christy.
"Ada yang saya ingin bicarakan dengan kamu nak. Bisa kan kita ngobrol di ruangan saya?" Tanya Melody.
"B-bisa buk... Ada apa?" Tanya Christy balik.
"Kita bicarakan aja di sana." Balas Melody singkat yang dibalas anggukan kecil oleh Christy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jemari ✓
Fanfiction"Tuhan, kenapa aku harus terlahir begini? Apakah aku pernah berbuat dosa yang sangat berat di kehidupan sebelumnya?" - Angelina Christy Davies • • • "Meskipun kamu tuli, jemariku dan jemarimu akan saling berkomunikasi satu sama lain. Jadi jangan kha...