Jemari - 14

2.5K 224 3
                                    

Hai semuanya!!!👋👋👋
Selamat membaca!!!

***

"Christy!!" Panggil seorang wanita.

Christy pun menoleh kearah sumber suara dan mendapati seseorang yang familiar dengannya yang memanggilnya.

"Kenapa tante Feni?" Tanya Christy.

"Mami kamu katanya udah sadar, ayo turun dia nyariin kamu!!" Ucap Feni memberitahukan kepada Christy.

"HAH?!?! YANG BENER?!?!" Tanya Christy yang seakan-akan tak percaya.

"Iya bener, makanya ayo!!" Ajak Feni.

"Bentar tan..." Ucap Christy sembari beranjak dari brankarnya.

"Eh, bukannya sesi besuk udah siap ya?" Tanya Christy dengan polos.

"Percuma dong punya kenalan dokter kalo gitu, udah ah cepetan! Kamu mau jumpa mami kamu apa engga?" Tanya Feni sembari menurunkan tabung infusnya.

"Ya maulah, ayo aja aku mah tan." Balas Christy.

"Mau naik kursi roda apa jalan sendiri?" Tanya Feni kembali.

"Naik kursi roda aja tan, badanku masih remuk nih." Ucap Christy sembari duduk di kursi rodanya.

"Yaudah ayo!" Balas Feni sembari memberikan tabung infusnya pada Christy dan mendorong kursi rodanya.

Singkat cerita kini Christy sudah berada di depan pintu ruangan ICU dengan Beby yang menunggu mereka di sana.

"Tante! Gimana kondisi mami?!?!" Tanya Christy.

"Udah membaik, terus udah sadar. Ayo masuk!" Ajak Beby.

"Terimakasih Tuhan! Engkau telah mengabulkan doaku." Batin Christy.

"Tunggu disini ya Fen!" Ujar Beby yang mengambil alih kursi roda Christy.

"Iya gapapa, titip salamku untuk Shani ya!" Balas Feni.

"Oke Fen!" Balas Beby singkat.

Lalu Beby mendorong kursi roda Christy dan memasuki ruangan ICU. Seperti biasa mereka akan melakukan protokol kesehatan lalu menggunakan pakaian medis mereka.

Mereka berjalan menyusuri ruangan melewati pasien-pasien lain yang masih terkapar lemah di ruangan itu. Pemandangan pertama yang Christy lihat adalah sang ibunda yang telah sadar dan menatap langit-langit rumah sakit itu dengan tatapan kosongnya.

"MAMI!!!" Teriak Christy kegirangan.

Shani yang merasa terpanggil menolehkan kepalanya kearah sumber suara. Ia menatap anaknya itu dengan penuh semangat. Namun ia heran mengapa anaknya duduk di kursi roda.

"Hehek hehafah?" Tanya Shani dengan suara lemasnya dan terhalang oleh ventilator yang menghalangi mulutnya.

"Mami jangan banyak ngomong dulu. Nanti tenggorokan mami sakit." Ucap Christy sembari menggenggam tangan Shani.

"Dedek gapapa kok mih, dedek cuma demam sedikit aja. Mami gausah khawatir." Lanjut Christy sembari meletakkan tangan sang ibunda di pipinya.

Jemari ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang