Jemari - 24

2.6K 273 3
                                    

Hai semuanya!!!👋👋👋
Selamat membaca!!!

***

"Christy... Lu kenapa sih sampe bisa kaya gini?"

"Lu kan anak baik-baik, gue gak yakin lu cari masalah di luar sana."

"Sekejam-kejamnya gue sama lu, gue ga pernah buat lu sampe masuk rumah sakit kaya gini. Bahkan sampe kritis kaya gini."

"Betah lu ya tidur kaya gini? Ada selang di hidung lo, kepala lo ada selang untuk khusus lagi. Di kiri kanan lo banyak monitor medis lagi pake bunyi segala. Selang infus nyangkut di tangan lo lagi. Lo gaada niatan untuk bangun gitu?"

"Bangun deh Christy! Gue janji setelah ini gue perlakukan lo dengan baik sebagaimana mestinya yang harus lo terima selama ini."

"Christy! Lu denger ngga gue ngomong?" Tanya Chika sembari menepuk lengan Christy.

"Gue tahu, gue emang jahat sama lo selama ini. Gue akuin itu salah, jujur gue nyesal setelah sikap baik yang lu kasih ke gue selama ini apalagi setelah masa sulit gue ini." Ucap Chika sembari berurai air mata.

"Gue mohon, bangun ya Christy! Lu harus bangun dan sembuh! Masih banyak yang nungguin lo di sini! Hiks~"

"Akhirnya, kamu menerima adikmu Chika." Batin Beby dari kejauhan sembari menatap interaksi Chika kepada adiknya itu.

"Gue gamau tahu Christy! Pokoknya lo harus sadar, kalo engga gue balikin lo ke tempat ini lagi."

"Hmhm... Canda, gue gak seburuk itu kok." Lanjut Chika sembari terkekeh kecil.

"Mungkin aku bukan orang yang berani, aku cuma mau bilang. Aku itu bersikap seperti itu karena aku itu iri dan cemburu lihat kamu dapat perhatian lebih dari mami. Walaupun sebenarnya lebih-lebih sedikitlah, tapi aku mengacaukan segalanya. Keluarga kita udah hancur, dan papi pun juga ikut menghancurkannya."

"Tapi... Aku mau mengulang ini lagi. Ayo kita mulai dari awal lagi ya Christy?" Ucap Chika sembari menatap Christy dengan mata yang berkaca-kaca.

"Dijawab dong Christy... Aku kan butuh kepastian..." Ujar Chika sembari membelai pipi Christy.

"Tenang banget ya tidurnya? Di sana seru ya? Di alam mimpimu..."

"Chika..." Panggil Beby sembari menepuk pundak Chika.

"A-apa tante?" Tanya Chika sembari mengusap air matanya.

"Kenapa? Kamu nangis?" Tanya Beby yang dibalas gelengan kepala oleh Chika.

"Gabisa bohong kamu mah, mata kamu kelihatan kok kalau kamu habis nangis."

"Gak ah tante, mata aku cuma kelilipan doang. Aku ga nangis kok sama sekali."

"Yaudah sih, terserah kata kamu aja."

"Tapi adem banget dia tidurnya yak? Seakan-akan ngga terjadi apa-apa sama dia." Ujar Beby.

"Entahlah tante, aku gatau dia terbuat dari apa sampai dia bisa gitu." Balas Chika.

"Tante tahu kok kamu menyesali segalanya, maka dari itu tante mohon sama kamu untuk berubah sepenuhnya demi Christy dan mami kamu." Ujar Beby yang tak dapat sahutan dari Chika.

"Kemungkinan Christy hilang ingatan itu sangat besar peluangnya. Kamu harus bangun ingatan Christy lagi dengan ingatan yang baik sehingga ia melupakan trauma yang menghampirinya dulu." Lanjut Beby dan lagi-lagi tak dapat balasan oleh Chika.

Jemari ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang