Jemari - 12

3K 290 3
                                    

Hai semuanya!!!👋👋👋
Selamat membaca!!!

***

Pagi hari pun telah tiba, suasana pagi yang penuh dengan embun yang sangat menyejukkan. Sehingga menciptakan suasana kedamaian bagi orang-orang yang merasakannya.

Christy saat ini sendirian sembari duduk di brankarnya dan menatap kosong kearah luar jendela. Ia baru saja selesai memakan sarapannya walaupun sebenarnya ia tak nafsu makan.

Cklek!

"Christy, gimana keadaanmu?" Tanya seorang wanita sembari memasuki ruang rawat Christy.

"Huh? Eh, tante Feni!" Balas Christy.

"Gimana keadaanmu?" Tanya Feni sembari mengelus-elus pucuk kepala Christy.

"Udah mendingan, kondisi mami gimana sekarang tan?" Tanya Christy.

"Hufffttt~ Masih kaya kemarin, belum ada perkembangan. Tante agak serem ngelihatnya, mami kamu udah pake ventilator soalnya. Selain itu banyak alat medis yang menempel di badan mami kamu." Balas Feni sembari menghela nafasnya.

"Astaga Tuhan~" Ucap Christy sembari menangkup wajahnya sendiri dengan kedua tangannya.

"Tolong sembuhkan mami ya Tuhan!~" Gumam Christy.

"Kenapa mami sampai bisa make ventilator tante? Padahal kan mami sakit ginjal bukan jantung atau paru-paru?" Tanya Christy.

"Entahlah tante gatau, semalam mami kamu tiba-tiba kejang-kejang terus nadinya melemah bersamaan dengan detak jantungnya. Terus gaada cara lain lagi, tante harus menandatangani persetujuan tentang pemasangan alat itu. Harusnya sih kamu yang menandatangani tapi keadaan kamu semalam engga sadarkan diri, jadinya tante gamau mikir panjang akhirnya tante tandatangani. Doakan yang terbaik ya nak?" Balas Feni sembari merangkul erat tubuh Christy.

"Iya tante! Pasti, semalam aku berdoa buat mami cepat sembuh." Balas Christy.

"Baguslah kalau begitu." Ucap Feni.

"Tante?" Panggil Christy.

"Iya?"

"Aku bisa engga ketemu sama mami?" Tanya Christy.

"Sebenarnya ada jam besuk ruangan ICU jam 10 nanti. Tapi gataulah kamu dibolehin masuk apa engga, soalnya kamu kan sakit juga." Balas Feni.

"Coba tanya tante Beby, aku pengen banget ketemu sama mami." Ujar Christy sembari merebahkan kepalanya di pundak Feni.

"Ada apa nyebut-nyebut nama aku?" Ucap Beby yang tiba-tiba berada di ruangan itu.

"Panjang umur, tante... Bisa engga aku besuk mami nanti waktu jam besuk?" Tanya Christy kepada Beby.

"Kamu udah enakan belum badannya? Masih pegal-pegal ngga? Tadi soalnya kamu muntah-muntah, jadi tante rasa kamu belum sembuh." Balas Beby.

"Untuk mami, aku sanggup melakukan apapun juga." Balas Christy dengan penuh keyakinan.

"Yaudah, biar tante panggilin dokternya. Kamu tunggu di sini ya?" Ucap Beby.

Jemari ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang