Jemari - 30

2.7K 231 4
                                    

Hai semuanya!!!👋👋👋
Selamat membaca!!!

***

2 hari kemudian...

Kini Christy sudah kembali menjalankan aktivitasnya seperti biasanya, namun ia sedikit kesulitan menjalaninya sebagaimana Christy biasanya karena amnesia yang ia alami. Christy kali ini diantar bersama-sama dengan Shani dan Chika ke sekolahnya.

"Nah, udah sampai dek." Ujar Shani sembari menghentikan laju mobilnya tepat di depan gerbang sekolah Christy.

"Dek? Kamu kenapa? Takut?" Tanya Shani kala melihat Christy yang hanya bengong sembari menatap keluar jendela.

"Dek...?" Panggil Chika dari luar mobil sembari menatap manik Christy yang menatap keluar mobil.

Cklek

"Ayo dek! Katanya mau sekolah." Ujar Chika setelah membuka pintu mobil itu.

"Iya dek... Kamu masih takut ya? Mami temenin ke dalam mau engga?" Tanya Shani.

"Eh.. e-engga usah mi, aku bisa sendiri."

"Yakin?" Tanya Shani yang dibalas anggukan oleh Christy.

"Oke, semangat belajarnya ya!"

"Oke mih, aku pamit dulu." Balas Christy sembari menyalim sang ibunda lalu mencium kedua pipinya.

"Ga mau pamit ke kakak nih?"

"Dah kak... Muachhh..." Ucap Christy sembari menyalim dan mencium pipi kakaknya lalu ia berjalan menuju ke dalam gerbang sekolah itu.

"Dia ragu kayanya mi, apa bener kita biarin sendirian?" Tanya Chika sembari menutup pintu mobil itu.

"Gapapa, mami udah telfon Zee tadi. Dia bakalan temenin Angel kok." Balas Shani.

"Oke deh."

Di sekolah, Christy terlihat seperti orang kebingungan. Ia masih berusaha untuk mengingat sesuatu tentang sekolahnya itu. Di depan pekarangan sekolah itu ia menatap dengan lekat setiap sudut sekolah sembari berusaha mengingat sesuatu. Sampai pada akhirnya pandangannya berhenti di area bebatuan yang berada di luar pekarangan sekolah.

"LU SEHARIAN INI NYARI MASALAH SAMA GUE MULU ANJING!"

Suara-suara menakutkan itu kembali menghampiri benak Christy saat melihat tempat itu. Dadanya serasa di tabrak sesuatu yang keras hingga membuat detak jantungnya berdebar kencang dengan nafas yang tersengal-sengal. Christy menunduk sembari menutup kedua telinganya berharap suara-suara itu menghilang.

"Pergi! Pergi! Pergi! Aku ga ada nyari masalah sama sekali hiks~ kumohon pergilah...." Cicit Christy sembari tertunduk dan memejamkan matanya.

"Chistoy..." Panggil seorang gadis sembari menepuk bahu Christy.

"HAAAH...." Racau Christy yang terkejut.

"Toy! Kamu kenapa Toy?!?!" Tanya Zee yang panik sembari memegang kedua pipi Christy yang basah karena air matanya.

"E-engga, aku gapapa kok Zee." Balas Christy sembari mengelak dari genggaman tangan Zee dan mengusap air matanya.

"Serius kamu gapapa Toy?"

Jemari ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang