Alternate Ending!

2.6K 236 17
                                    

Hola genks~ 👋👋👋

Seperti yang kalian lihat, ini alternate endingnya awowkowkwowkwk

Sengaja buat alternate ending biar pertanyaan kalian soal cerita kemaren yang belum terjawab bisa direalisasikan di sini.

Selamat membaca!!!

***

17 Tahun kemudian...

"Huffftttt..."

"Dedek, mami kangen..." Ucap Shani sembari merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur milik Christy.

"Semua yang menyakitimu sudah menerima hukumannya dek..."

"Mulai dari Kathrina dan kawan-kawannya yang membuatmu terluka bahkan geger otak yang kamu alami itu semua karenanya. Sekarang dia udah dipenjara dek selama hidupnya karena percobaan pembunuhan. Untungnya ada bukti yang mendukung itu semua dan ada saksi yang tak sengaja melihatnya waktu itu."

"Sampai ke papi kamu sendiri, yang selalu menyakitimu juga menerima karmanya walau harus dengan cara kematian."

"Kakakmu? Chika? Kamu pasti tahulah kan dia udah menyusulmu sejak lama karena mengalami pendarahan setelah melahirkan anaknya."

"Kalian udah lama banget perginya, bahkan kalian ngga pernah jumpain mami di mimpi mami sendiri."

"Mami rindu sama kalian, dek... Kak..." Lanjut Shani sembari berlinang air mata.

Lalu ia beranjak dari kasur milik Christy itu dan berjalan menuju meja belajarnya. Ia duduk di kursi sembari mengambil sebuah kotak. Ia membukanya dan mengeluarkan isinya yang berupa banyak sekali barang-barang dan kertas-kertas.

"Ini dari kamu kan Chika?" Ucap Shani sembari membuka sepucuk surat.

Mami, semisalnya aku ngga bisa bertahan selama itu... Tolong jagain anak akh ya mih? Aku mungkin ngga sekuat yang mami pikir, tapi tolong kabulkan permintaan terakhirku. Namanya kaya Christy buat mih, Michelle Cassandra. Aku sayang banget sama mami, sampai jumpa di atas sana mih...

"Mami udah tepati janji mami ya kak... Kamu yang tenang di sana...hiks~" Ucap Shani sembari memeluk surat itu dengan terisak.

"Sekarang dia udah tumbuh jadi gadis yang cantik, sama sepertimu. Dia bahkan sangat mirip denganmu. Walau mami itu neneknya, tapi dia ngga mau manggil mami sebagai nenek. Dia maunya manggil mami itu bunda. Lucu ya?" Lanjut Shani sembari terisak walau terkekeh sedikit.

Shani menutup kembali surat itu dan meletakkannya kembali ke dalam kotak itu, lalu mengambil surat yang lain dan membacanya kembali.

Teruntuk mamiku yang tercinta...

Jangan nangis terus ya mih? Kalo nangis terus nanti aku ngga tenang di atas sana. Kalo mami rindu aku, mainkan jemarimu mih di bawah langit malam yang penuh bintang dan bulan. Karena kaya kata mami, jemariku dan jemari mami akan berkomunikasi satu sama lain.

Mami adalah orang tua yang paling hebat yang pernah aku miliki. Aku bangga dengan mami, bahkan saat mami sakit pun mami masih terlihat kuat. Sekarang mami udah sembuh dan lebih kuat dari superhero.

Udah ya mih, cuma segini yang bisa aku ucapkan. Maaf kalo tulisanku lebih buruk dari sebelumnya, kepalaku udah sakit banget rasanya. Sampai jumpa di atas sana ya mih? Jangan nyusul aku cepat-cepat, masih ada kakak dan calon cucu yang butuh mami.

Jemari ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang