Jemari - 28

3K 277 0
                                    

Hai semuanya!!!👋👋👋

Oke sebelum mulai aku cuma mau ngasih info ada sedikit perubahan buat judul cerita ini

*Dikit aja sih tapi tetap Jemari:v

Okelah, selamat membaca!!!

***


3 hari berlalu, kini Christy sudah pulang dari rumah sakit. Siang ini Christy sekarang menemani sang ibunda sedang mengurus cafe sekaligus toko roti milik Shani. Chika? Ia pulang terlebih dahulu karena Shani tak ingin Chika lelah.

Christy hanya duduk-duduk di dalam ruangan sang ibunda yang dibatasi dengan pembatas kaca, sehingga ia dapat melihat dengan jelas keadaan di luar ruangan.

Christy hanya melamun sembari menatap lurus kearah luar ruangan itu. Pikirannya masih bergumul tentang pencarian ingatannya yang hilang.


"Aku merasa familiar dengan tempat ini. Semua ornamennya sangat membekas pada diriku, tapi aku sendiri tak tahu apa ini." Batin Christy.

Christy beranjak dari tempat duduknya dan berkeliling di dalam kantor sang ibunda. Christy melihat foto-foto yang terpajang di meja nakas yang berada tepat di samping sofa. Ia mengambil foto itu dan melihatnya dengan teliti.

"I-ini kan mami." Monolog Christy.

"Siapa dia yang di samping mami? Dan siapa anak kecil ini?" Tanya Christy pada dirinya sendiri sembari menunjuk kearah foto seorang pria dan seorang anak kecil itu.

"A-apa dia papi ku?" Tanya Christy sembari menatap dengan lekat foto sang ayah itu.

"AKU GAK SUDI MENGANGGAPMU SEBAGAI ANAK!! ENYAHLAH DARI HADAPANKU!!!"

Christy mendengar kembali suara-suara menyeramkan yang terdengar seperti hujatan kepadanya. Mendadak kepalanya pusing saat suara-suara itu memenuhi kepalanya. Christy langsung meletakkan foto itu kembali di atas meja nakas itu dan langsung duduk serta bersandar pada header sofa itu. Christy memijit-mijit kepalanya yang terasa sakit itu.

"Aku rasa dia papi aku yang mami maksud, t-tapi dimana dia? Kenapa rasanya seperti ini kala ingin mengingat sesuatu." Batin Christy sembari memijit-mijit kepalanya.

"Dedek, mami udah selesai nih. Yok makan kelu... Christy!!! Christy! Kamu kenapa?!?!" Tanya Shani sembari menghampiri Christy yang terduduk lemas di atas sofa itu.

"N-Ngga pa-pa mih... Kepala Angel cuma pusing sedikit." Balas Christy.

"Serius gapapa? Perlu kita ke rumah sakit?!"

"Gapapa mih... Aku masih sanggup kok." Balas Christy sembari berusaha untuk tersenyum.

"Y-ya udah deh."

"Kita makan dulu yok, tapi engga makan di sini kita makan keluar." Ajak Shani.

"B-boleh mih... Ayo aja aku mah." Ucap Christy sembari beranjak dari sofa. Lalu berjalan keluar mendahului Shani, namun Christy terhuyung-huyung saat berjalan dan membuat Shani semakin khawatir.

"Pusing banget ya anak mami?" Tanya Shani sembari mendekap sang anak.

"Iya mi... Tapi tenang aja, aku bisa kok."

"Serius?" Tanya Shani yang dibalas anggukan kepala oleh Christy.

"Yaudah pegangan sama mami ya?" Ucap Shani sembari merangkul Christy.

"Fen, aku sama Christy mau makan di luar. Kamu mau ikut?" Tanya Shani kepada Feni.

"Engga Shan, aku di sini aja jagain tempat ini sama mantau karyawan. Lagian aku juga udah makan tadi." Balas Feni.

Jemari ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang