Jemari - 11

2.6K 253 1
                                    

Hai semuanya!!!👋👋👋
Selamat membaca!!!

***

"Dek..." Panggil Shani.

"Iya mih, ada apa?" Tanya Christy dengan lembut.

"Dedek sayang banget engga sama mami?" Tanya Shani.

"Tanpa perlu mami tanya, mami tahu kan jawabannya?" Balas Christy sembari tersenyum.

"Hmm... Kira-kira apa ya?" Tanya Shani pada dirinya sendiri.

"Loh, masa mami ngga tahu jawabannya apa?" Tanya Christy.

"Engga, emangnya apa tuh dek?" Balas Shani.

"Ya sayang banget lah, sayang..... Banget~" Balas Christy.

"Mhmhmhm... Seberapa besar rasa sayang dedek sama mami?" Tanya Shani.

"Besar dong! Kalau dikirakan segini nih!" Ucap Christy sembari merentangkan tangannya.

"Hah? Segitu aja? Dahlah mami ngambek aja deh." Ucap Shani dengan pundung.

"Eh, bukan gitu maksudnya mami~" Ucap Christy sembari merangkul sang ibunda.

"Apa buktinya coba kalo dedek sayang banget sama mami?" Tanya Shani.

"Kaya gini! Cup!" Ucap Christy sembari mencium pipi sang ibunda.

"Udah gitu aja?" Tanya Shani.

"Ih, mami masa gatau sih kalau rasa sayang aku ke mami itu luar biasa besar sampai-sampai semesta pun tak mampu menampungnya." Ucap Christy sembari memeluk sang ibunda.

"Yang bener kamu?" Tanya Shani.

"Lihat wajahku mami, emang ada aku berbohong sama mami?" Tanya Christy sembari menatap manik mata sang ibunda.

"Keliatan tuh boongnya." Balas Shani sambil terkekeh.

"Ih... Masa ga percaya mami? Yaudah aku buktiin! Cup! Cup! Cup! Cup! Cup! Cup!" Ucap Christy sembari menghujani wajah Shani dengan ciuman.

"Aaaaa... Dedek udah stop, geli~" Ucap Shani sembari mengusap kepala sang anak.

"Sekarang mami masih engga percaya engga?" Tanya Christy.

"Iya mami percaya, udah basah wajah mami yang cantik ini." Ucap Shani sembari mengusap wajahnya menggunakan tissue.

"Tch... Cantik darimana?" Gumam Christy yang masih dapat di dengar oleh Shani.

"Katanya sayang, kok gitu ngomongnya." Ujar Shani.

"Eh mana ada aku bercanda kali mih, jujur mami itu wanita paling cantik yang pernah aku temui! Bahkan aku bersyukur dengan wajahku bisa agak mirip gitu sama mami walaupun mataku seperti mata papi." Ucap Christy sembari memegang kedua pipi Shani.

"Yang boneng loh dek?" Ujar Shani.

"Ish mami ni, orang serius juga." Balas Christy.

"Siapa suruh main-main sama mami." Ucap Shani.

"Ya kan bercanda doang, kan emang mami satu-satunya tempatku bersandar. Selama ini mami satu-satunya orang yang selalu mendukungku dengan kekurangan yang aku miliki. Bahkan mami tak pernah malu mengakui aku sendiri sebagai anak mami yang bahkan papi sendiri tidak menginginkanku. Mami selalu mendukungku secara moral dan batin sehingga aku bisa meninggalkan rasa depresi yang aku pendam selama ini karena perlakuan yang aku dapat. Bagiku, mami lah duniaku! Aku sangat bersyukur bisa memiliki mami sebagai mami aku." Ujar Christy yang membuat Shani tersenyum sumringah.

Jemari ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang