Jemari - 25

2.8K 245 2
                                    

Hai semuanya!!!👋👋👋
Selamat membaca!!!

***

2 minggu kemudian...

Shani menghampiri brankar Christy yang masih berada di ruangan ICU itu. Keadaan Shani sudah sangat baik, ia tak merasakan efek samping transplantasi yang berbahaya itu. Kini ia tak sendiri, ia ditemani Chika yang berada di sampingnya.

"Selamat siang, Angel... Anak mami! Cup!" Ucap Shani sembari menggenggam tangan Christy lalu mengecup punggung tangan anaknya itu.

"Udah dua minggu, kamu betah banget tidurnya ya? Mimpi apa kamu sampai kamu betah tidur kaya gini?" Lanjut Shani.

"Kamu ngga kangen sama mami? Sama kakak juga? Kamu engga kangen sama temen-temen kamu? Kamu ngga kangen sama ikan-ikan peliharaan kamu? Kamu ngga kangen sama semuanya?" Ujar Shani dengan mata yang berkaca-kaca.

"Mih... Mami... Lihat!!" Ujar Chika sembari menunjuk kearah kelopak mata Christy yang bergerak.

Melihat hal itu, Shani pun menekan tombol yang berada di atas brankar Christy. Tak lama kemudian, dokter yang menangani Christy datang dan memeriksa keadaan Christy.

"Ananda Christy sudah mulai sadar. Sebaiknya kita tunggu terlebih dahulu." Ujar dokter itu setelah selesai memeriksa keadaan Christy.

Perlahan tapi pasti, Christy pun mendapatkan kesadarannya kembali. Perlahan-lahan kelopak matanya mulai terbuka. Shani senang bukan kepalang kala melihat sang anak tersadar. Dengan segera ia pun langsung memeluknya.

"Angel... Mami kangen..." Ujar Shani kala memeluk erat sang anak.

"T-tante siapa?" Tanya Christy.

Deg

"A-Angel... K-kamu engga ingat sama mami?" Tanya Shani sembari menatap Christy dengan tatapan yang tak percaya.

"Tante ngomong apa? Aku gabisa dengar~" Rengek Christy.

"Ah iya, bentar!" Ucap Shani sembari memasang kembali alat bantu pendengaran di telinga Christy.

"Gimana? Kamu bisa dengar sekarang?" Tanya Shani.

"Iya, makasih ya tante!" Balas Christy sembari tersenyum.

Deg...

Lagi-lagi, hati Shani teriris kala mendengar respon dari Christy. Ingin rasanya ia menangis sejadi-jadinya namun ia tak mau melakukannya karena ia merasa dirinya adalah figur yang paling kuat di kehidupan Christy.

"Christy! Itu mami kamu bukan tante kamu!" Tegur Chika.

"M-maaf, aku sama sekali engga mengingat apapun tentang kalian." Balas Christy sembari menundukkan kepalanya.

"Coba lihat wajah mami, kamu ingat sesuatu engga tentang mami?" Tanya Shani sembari mengusap air matanya.

Christy menatap wajah Shani dengan lekat, ia berusaha untuk mengingat semua hal tentang Shani. Ia berusaha sekuat tenaganya untuk mengingat segalanya namun hasilnya nihil.

"M-maaf mami, aku ga bisa mengingat satu hal pun tentang mami." Balas Christy.

"It's okay, kita bakal bantuin kamu mengingat semuanya." Balas Shani dengan mata yang berkaca-kaca.

Jemari ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang