Deep Down

2.1K 112 82
                                    

Warning:

Cerita ini hanya fiksi belaka, murni dari imajinasi. Tujuannya hanya untuk hiburan. Jika ada kesamaan cerita, tokoh atau apapun maka murni kebetulan saja. 

.

.

.

Have you ever forgiven yourself?

.

.

Engkau palung laut terdalam, dan aku membiarkan diriku jatuh sedalam mungkin

Engkau palung laut terdalam, dan aku membiarkan diriku jatuh sedalam mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, bisa kau kenalkan dirimu?"

Laki-laki itu mengenakan kacamatanya, menatap pada sosok yang jauh lebih muda dihadapannya. Sementara yang ditatap hanya sibuk mengelupasi kulit bibirnya yang mengering. Pandangannya beralih pada ranting pohon yang mengetuk jendela besar di sisinya.

.
.
.

Di kediaman Jayendra

"Ayah!!"

Yaksa terduduk begitu terbangun dari tidurnya. Dengan sigap menarik anaknya ke dalam dekapannya. Mendekapnya erat-erat takut kalau-kalau gelap malam, akibat lampu yang dipadamkan pun dapat menelan Bayu, anaknya.

Tara, istrinya juga ikut terbangun akibat teriakan Bayu. Dia ikut memeluk anak bungsunya. Jadilah Bayu dilingkupi oleh kedua orang tuanya.






"Ayah disini" bisik Yaksa.

Tangannya mengusap peluh yang membasahi dahi Bayu.

"Bernapas nak" ucapnya, "ayo, Bayu bisa"




Mata Bayu terpejam, kedua tangannya memang melingkar di leher Yaksa. Tapi Yaksa tau, kedua tangan anaknya terkepal erat. Bayunya ketakutan.




Sudah tiga tahun ini, mereka masih berjuang mengobati PTSD yang diderita Bayu. Dan sejujurnya setiap harinya, Yaksa merasa semua yang mereka lakukan sia-sia. Sesalah memberikan garam pada laut. Keadaan mental Bayu malah semakin memburuk.

Yaksa mengusap air mata yang jatuh di ujung matanya. Nafas Bayu tersendat, isakannya mulai tertahan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bara Bayu Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang