Belum Usai

505 59 84
                                    

"Erion Family adalah bagian dari dinasti keluarga perbankan di abad 1760an

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Erion Family adalah bagian dari dinasti keluarga perbankan di abad 1760an. Berasal dari satu akar dinasti yang sama dengan Rothstein, Goldsmith..."

Kepala Jan Raka terantuk cukup keras pada sandaran bangku dihadapannya. Jan Raka dengan cepat menangkupkan kedua tangannya dan meminta maaf, saat sesama staf junior di hadapannya membalikkan badannya karena terganggu.


"Jangan ribut!" Tegur Malvin, dengan mata yang menyorot tajam.

Hari itu mereka diminta untuk duduk di ruangan yang dibuat seolah menjadi ruang kelas. Lengkap dengan proyektor yang kini membahas mengenai silsilah Erion. Jujur saja Jan Raka tidak terlalu peduli, dia hanya ingin menjaga adiknya. Dan masalah paling penting disini ialah Jan Raka ngantuk sekali.

Semalaman dia menjaga Bara. Takut kalau adiknya itu tersedak saat tidur.

Keparat, ngantuk banget. Batinnya menggumam.

Jan Raka berusaha mati-matian membuka matanya dan menatap layar proyektor. Kini video di layar monitor menampilkan lini bisnis dan aset yang dimiliki oleh Erion. Gambar kapal pesiar mewah adalah satu-satunya yang Jan Raka ingat sebelum kantuknya menang. 

.

.

.

Priitt,Bunyi peluit panjang terdengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Priitt,
Bunyi peluit panjang terdengar. Suara riuh dari penonton di bangku membuat jantung Sangga berdegup kencang.

Dengan gesit, Sangga berputar. Lapangan ice ini sudah seperti taman bermainnya. Sangga menghindar dari grup lawan, sambil menjaga keping hockey nya.

Sekilas mata Sangga bertemu dengan mata pelatihnya. Sangga ingat, pelatihnya selalu mengatakan kalau Sangga adalah the one who fall in love easily. Si yang paling gampang jatuh cinta.

Hal itu dikarenakan, Sangga yang paling keras berlatih. Sangga benar-benar jatuh cinta pada hockey. Meski, dia tidak pernah berkenalan dengan es dan  lapangan dingin sebelumnya.

Setelah dioper kesana kemari, puck kembali berada di sticknya. Mata Sangga menatap tajam pada gawang.

Tepat saat keping hockey melewati garis. Seluruh penonton bersorak riuh. Sangga tidak tau apapun, yang dia tau tubuhnya sudah ditubruk kuat oleh teman setimnya.

Bara Bayu Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang