Love for Something

351 35 75
                                    

Malam itu, Deva berkali-kali melihat arlojinya. Sudah semakin larut, tapi tunangannya nampaknya belum juga berniat meninggalkan ruang kerjanya.

 Sudah semakin larut, tapi tunangannya nampaknya belum juga berniat meninggalkan ruang kerjanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu ngantuk?" Mahes bertanya singkat, meski tanpa meliriknya.

Deva tau, meski jarang mengungkapkan isi hatinya. Mahes selalu memperhatikannya.

"Kamu pulang duluan ya, nanti aku minta supir antar kamu..."




Deva tidak menjawab, dia justru menghampiri Mahes. Sementara sorot mata Mahes sudah menatapnya lembut.

Tidak ada yang Deva lakukan, selain menyugar rambut tunangannya lembut. Dan begitu pula Mahes, dia hanya menyandarkan kepalanya di bahu Deva. Memeluknya erat.

Deva memang tempat suakanya.

Mereka saling memeluk erat, hingga Deva akhirnya melepaskan pelukannya. Matanya bergulir pada setelan jas yang dibuat oleh Mahes.




"Kamu buat baju ini untuk siapa?" Tanya Deva.

Mahes memang tidak pernah melanjutkan cita-citanya sebagai seorang desainer. Dia mengesampingkan semuanya demi menjadi pembisnis dan memimpin Jayendra kelak.

Mata Mahes menatap stelan jas yang dia buat,

"Untuk adikku," katanya, "adikku, Bara Erion,"




Deva mengelus bahu Mahes pelan.

"Aku kangen dia," ucap Mahes, sambil mengecupi punggung tangan Deva lembut.

Mahes tidak sanggup berada di rumah. Ayah dan bubunya, berjarak. Bubu seserius itu pada perkataannya, kalau Bayu tidak boleh dipaksa pulang.

Kali ini harus berbeda, Bayu harus kembali atas dasar kemauannya sendiri. Meski, Mahes tau, bubu tersiksa karena merindukan anak-anaknya.




"Aku gak berguna," ucap Mahes, yang dengan segera dibalas gelengan kepala Deva.

Deva sepenuhnya tidak setuju.

"Benar kata Jan Raka, harusnya kita menerima Bara Erion," Kata Mahes lagi, "a-aku terlalu sibuk demi menjadi penerus Jayendra..."

"Mahes.."

"Sampai aku pura-pura gak tau, kalau adik-adikku tersiksa,"




Deva menangkup wajah Mahes. Tidak, Deva tidak bisa membiarkan pikiran-pikiran buruk menguasai kepala tunangannya.

"Hei, mereka tau kamu menyayangi mereka, hes,"

Tapi Mahes menggeleng, "gak dev, aku tau Bayu tersiksa karena ayah, aku tau gimana Jan Raka selama ini bersikap, dan..."

Ada jeda sebelum Mahes melanjutkan, tapi Deva tunangannya. Dia akan menghabiskan sisa hidupnya dengan Deva.

"Aku tau alasan Sangga memilih kuliah di luar negeri,"

Bara Bayu Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang