The Storm is coming

402 52 68
                                    

Juna melangkah masuk ke dalam apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Juna melangkah masuk ke dalam apartemennya. Baru selangkah, tapi rasanya dia sudah berpindah dimensi. Hawa sejuk, senyap dan sepi tertinggal diluar. Matanya sudah menatap jengah pada dua sumber suara.

Sakala duduk di sofa, tersenyum lebar. Sementara Kaivan berteriak-teriak, hingga tertunduk di karpet bulu.

"Arghh!!! Tidak!!"


Juna tau, Kaivan pasti dikalahkan oleh Sakala. Entah kenapa Sakala menjadi jago bermain game. Memang hanya satu game itu saja sih. Sakala belum mampu mengalahkan Bara jika soal Game. Tapi tetap harga diri Juna terluka.

"Kak Juna, sudah balik?" Sakala menyapanya, saat mata mereka bertemu. "Tadi staf baru mau mencarimu,"

Juna mendecih, dia ingat saat Sakala mengalahkannya sebanyak tujuh ronde. Bukan kalahnya, tapi Sakala menunjukkan ekspresi biasa saja dan itu menjengkelkan.



"Mana Theo?" Tanya Juna.

Sakala mengendikkan bahunya, "Dia pulang ke rumahnya,"

"Jadi aku sendiri di kamar, besok kak Sakala juga kembali ke rumahnya," Kaivan ikut menyaut, sementara Sakala mengangguk membenarkan.

"Ada gue," kata Juna singkat.

"Tapi biasa kalau ada Bara, pasti aku diajak liburan," Kata Kaivan lagi.

Kaivan beralih memeluk bantal sofa yang terjatuh. Akibat dia berteriak histeris sebelumnya.


"Kaya kamu berani aja sama kakak-kakaknya Bara, Kai," kata Sakala menanggapi. Sesekali dia melirik pada Juna, alisnya berkerut dalam lagi.

Ayolah, tidak boleh seperti ini, mereka tim kan. Batin Sakala.

"Gak sih," jawab Kai singkat.

"Kapan Theo balik?" Tanya Juna, mengalihkan topik tiba-tiba.

Sakala berdeham, setelah melirik Kai. "Gak tau, gak bilang, kenapa?"

Juna terlihat berpikir, tangannya mengetuk-ngetuk layar handphonenya pelan.

"Tapi dia pasti kesini sebelum liburan sele..."

"Boleh gak, gue live sama Bara?" Tanya Juna lagi.



Sakala mengerjap. Begitu juga dengan Kaivan. Perlahan sudut bibir mereka melengkung senang.

"Fans udah nanyain, kan?" Juna melirik bergantian pada Kai dan Sakala.

"O-okay, itu lebih baik," kata Sakala, dia berusaha agar tidak bereaksi berlebihan. Padahal jauh di lubuk hatinya dia bersyukur, Juna sudah menyebut nama Bara lagi.

"loh kak gak berantem lagi?"

"Kai.."

Sakala menepuk dahinya sendiri pada pertanyaan gamblang Kaivan.

Bara Bayu Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang