Ropestein II ⚠️⚠️

398 35 78
                                    

Sangga tidak pernah tau, kalau ada hal yang bisa membuatnya frustasi lebih dari apapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sangga tidak pernah tau, kalau ada hal yang bisa membuatnya frustasi lebih dari apapun. Sangga meremat handphonenya kuat, sebisa mungkin menahan desahannya.

Handphonenya menggila, sejak semalam dia memosting foto Bara.

"Dek, jadi kamu sama Bayu sekarang?" Tanya Kak Mahes ditelfon.

"Hmmm... iya," jawab Sangga, setelah mati-matian menahan desahannya.

Sementara yang berbuat onar, hanya tersenyum puas. Bara duduk di pangkuan Sangga. Tangannya menyusup ke kemeja tidur Sangga dan mengelusnya pelan. Sesekali dia mengecup leher Sangga.

Astaga, batin Sangga.






"Dek, gue mau ngomong sama Bayu,"

Sangga hanya menyodorkan handphonenya pada Bara dan Bara menggeleng. Sesuai dugaan Sangga.

"Bayu belum mau kak," jawab Sangga, yang dibalas helaan nafas berat dari kak Mahes.

"Kak, Sangga cuma mau tanya kak Mahes sudah terima file yang Sangga kirim semalam, untuk jadi model?" Tanya Sangga, tangannya mengelus kepala Bara pelan. Menahan tengkuk Bara agar tidak mengecupi kemejanya yang kini terbuka.

"Sudah," jawab Mahes, "bukannya dia orang yang bully adek dulu? Ngepain kita bantu?"








Sangga mengangkat alisnya pada Bara. Seolah mengatakan,

'Sesuai kata ku, kan,'

"Sangga cuma kasihan, dan pas Sangga tanya ide ini ke adek, adek seneng banget," kata Sangga.

Sangga tau pasti, kebahagiaan adik bungsunya adalah yang diinginkan semua anggota keluarganya.






"Oke," jawab Mahes, disamping itu, dia juga benar-benar butuh seorang model. Model freelance yang tidak ada sangkut pautnya dengan Jayendra.

Dan jika Felix tertangkap. Setidaknya cukup untuk memberikan pelajaran karena membully adik kesayangannya dulu.

"Sang, boleh sampaiin ke adek gak, kalau kakak sayang sama dia,"

Ucapan Mahes berhasil membuat Bara terdiam. Dia duduk tegap, setidaknya Sangga tidak perlu menahan desahannya.

"Adek juga sayang kak Mahes," ucap Bara pelan.






Bara langsung merebut handphone Sangga. Mematikan sambungan telfonnya dengan cepat. Bara takut, kalau dia akan lemah, dan balas dendamnya tidak akan berjalan lancar.

"Kamu nakal banget sih," kata Sangga sambil menggelitik perut Bara.

Sempat Bara termenung sedih, kini anak itu sudah tertawa lebar.

"Kamu yang dari semalam sibuk dengan handphone kamu!" Protesnya tidak terima.

Sangga melingkarkan tangannya. Membawa Bara dalam dekapannya.






Bara Bayu Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang