Operasi beruang imut 2.0 - Jan Raka (Persiapan)

471 54 48
                                    

Sisa-sisa rintik hujan yang tertinggal di daun pohon, mulai jatuh perlahan. Aroma tanah basah yang melewati indra penciumannya, tidak juga bisa menenangkannya. Dia masih berjalan cepat melewati jalan berlumpur di jam dua dini hari itu. Tangannya memeluk badannya sendiri erat, sambil sesekali memastikan topi dan maskernya terpasang sempurna.

Tidak mungkin ada yang menyadari kalau seorang idol sepertinya, berjalan-jalan bebas di pagi buta.

Ciiitt..

Hingga akhirnya, bunyi decitan mobil limusin besar berhenti di depannya. Beruntung respon badannya cepat. Sehingga dia bisa cepat melompat mundur, sebelum mobil itu menyenggolnya.

Degup jantungnya menggila. Tangannya mengepal erat di dalam kantung coat nya. Terutama saat dua orang bertubuh besar, berpakaian serba hitam turun dari mobil.

Dengan cepat, dia berusaha menghindar dari cengkraman tangan salah satu pengawal itu. Meski sebetulnya hal itu sia-sia. Tidak ada tempat bersembunyi baginya selama satu tahun ini.

Bugh,

"Akk..."

Dia menahan teriakannya, saat pukulan yang mengenai ulu hatinya telak. Jika orang yang menghadangnya ini hanyalah orang jahat biasa, berteriak mungkin membantu. Seharusnya dia menyadari, memang tidak ada jalan keluar, selain menurut.


Badannya dilempar kuat ke dalam mobil limusin hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Badannya dilempar kuat ke dalam mobil limusin hitam. Mobil ini bahkan jauh lebih mewah daripada milik agensinya. Pemuda itu sempat berpikir, bisakan dia dan timnya mendapatkan fasilitas seperti ini. Pemuda itu menatap lurus pada seorang laki-laki di hadapannya.

"Maaf, tuan Luke," ucap salah seorang pengawal yang tadi melemparnya, "dia melawan," katanya lagi.


Tatapan Luke beralih pada sosok pemuda remaja itu. Luke meremat gelas kacanya, dan melemparnya tepat ke kepala pemuda itu. Senyum miringnya hadir, saat pemuda itu berhasil menghindar.

"Ups, sorry, tanganku licin," ucap Luke.

Luke beringsut, tangannya menjulur pada minuman, yang diletakan diatas meja bar kecil.

"Aku melihat penampilan The Star Seeker," katanya, sambil melihat postingan di salah satu sosial media, dan foto Bara ada disana.

"Aku melihat penampilan The Star Seeker," katanya, sambil melihat postingan di salah satu sosial media, dan foto Bara ada disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bara Bayu Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang