Blue Diamond - Day-2

236 25 59
                                    

Langkah kaki Luke melangkah besar-besar. Baru dia kembali dari mansion lama Rothstein, tempatnya menyekap Satya dan Theo. Dan mereka tidak ada disana. Otak Luke berputar, dia mengingat segala yang terjadi. Mencari celah, dimana Juna sialan itu bisa menyusup masuk dan menggagalkan rencananya.

"Argh!" Teriaknya kuat, setelah dia mrnjambak rambutnya sendiri.


Prang!
Luke tidak peduli sekacau apa kamarnya kini.

Tinjunya meluncur bertubi-tubi pada bingkai kaca foto ibu kandungnya, yang terpasang di dinding. Hingga noktah-noktah darah menghias diantara pecahan kaca.

"Rothstein Sialan!" Teriaknya kuat.

Dengan gontai Luke jatuh terduduk. Dia kembali ke rumah ibunya. Satu-satunya yang mereka miliki. Dan Luke benci itu.






Drrt... drrt..

Kesadarannya baru kembali saat dia melihat nama Goldsmith di layar handphonenya. Dengan cepat Luke menghapus air matanya, hingga goresan darah menodai pipinya.

"Ya, Cakra,"

Setidaknya dia masih memiliki tiket jalan keluar. Tiket yang bisa dia gunakan untuk membunuh Juna dan merebut Rothstein kembali.

"Erion menyerangku!"

Luke hanya mengerjapkan matanya. Berusaha mencerna informasi yang disampaikan Cakra.

"Ma-maksudmu Bara?"





Terdengar dengusan sebal dari Cakra, "bisa kau lupakan Bara sebentar!" Sentaknya.

Luke menggeleng, hal yang sangat tidak mungkin.

"Bara menyuruh pengawalnya untuk menyerangku, menyerwng kediamanku!" Omelnya lagi.

Luke hanya diam, sejauh yang dia ingat. Erion memang tidak pernah menyentuh Goldsmith sama sekali. Dengan Bara memerintahkan pengawal untuk menyerang Goldsmith, Bara sudah siap untuk berperang.






Ah... Bara nya yang manis.

Dengan penolakan dari para investor Erion dan penyerangan dari pengawal Erion. Luke tau, Cakra seperti kehilangan harga dirinya.

"Dengar  Rothstein, aku tidak mau kehilangan harga diriku lagi, lusa adalah project blue diamond, kita harus pastikan setiap rencana kita berjalan lancar, kau mengerti?!"

Dan sambungan telfon itu terputus.

Goldsmith sialan!

Luke bersandar, tangannya dibiarkan terjatuh lunglai, dengan tetes darah yang menetes dari sela-sela jari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luke bersandar, tangannya dibiarkan terjatuh lunglai, dengan tetes darah yang menetes dari sela-sela jari.

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bara Bayu Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang