Sanggara Petaka : Trust Fall ⚠️⚠️

521 30 131
                                    

Warning ⚠️ :

Temen-temen kalau gak kuat, benar-benar berhenti disini ya.

Tapi untuk yang lanjut 🫶, hm... percaya sama aku aja... aku nyiapin ending yang gila. Bukan buat cerita ini aja, tapi buat Bara dan Sangga.

Trust Fall

.
.
.

Gemericik air yang jatuh diatas bathub, bersautan dengan bunyi debur ombak yang terdengar sayup-sayup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gemericik air yang jatuh diatas bathub, bersautan dengan bunyi debur ombak yang terdengar sayup-sayup. Hal itu, tidak juga mampu menarik perhatian Sangga dari sosok yang dicintainya saat ini.

Bayu lagi-lagi melenguh, saat tangan Sangga mendarat di lekuk pinggang Bara. Tepat diatas bekas luka saat dia kecelakaan dulu.





"You're so.... beautiful, Bara.. no Bayu," Nafas Sangga tertahan.

Tatapan keduanya bertemu dalam kabut gairah. Sangga menatap mata sayu Bayu. Dengan tangan gemetar, Sangga kembali mengusap pipi Bayu. Ibu jarinya beralih mengusap bibir bawah Bayu. Sangga tidak menyadari kalau bagian bawah tubuhnya telah bersentuhan dengan milik Bayu.

"Eungh.."

Sangga menegak ludahnya pelan. Lehernya kembali bergerak maju, menjemput bibir Bayu yang sedikit terbuka. Bayu hanya pasrah, membalas ciuman Sangga dengan anggun dan tidak menggebu.

"Sang," kata Bayu lagi tertahan.

Sungguh Sangga ingin menangis. Segala siksaan ini berubah menjadi candu baginya.

"Maaf dek," bisik Sangga, dia masih ingin berpegang teguh.

Berharap kenyataan bahwa Bara adalah adik kembarnya, dapat menariknya dari tubuh polos Bayu yang menggoda. Namun, Sangga pun merasa terbakar dari dalam. Segalanya menyempit baginya. Bertahun-tahun Sangga terkurung dalam perasaannya sendiri. Kali ini Sangga tidak mampu lagi menahan.

Sangga lagi-lagi mencondongkan badannya dengan ragu. Leher jenjang Bayu adalah hal pertama yang Sangga jemput. Sangga mengecupnya lembut, meski sesekali dia hisap kuat. Jangan salahkan Sangga, nafsu benar-bemar sudah diubun. Sementara, Bayu hanya semakin melenguh.





Tubuh Bayu mengunci pas dengan Sangga, seolah Bayu memang dipahat dan dibentuk untuk melengkapi Sangga dengan sempurna.

Bayu menggeliat di bawah kukungannya. Sangga menunduk menghirup aroma Bayu. Saat Bayu menengadahkan kepalanya, Sangga beralih menjilat tengkuk putih Bayu. Selalu begitu.

"Eunghhh. Akh, Sang."

Lenguhan Bayu semakin menggelapkan mata Sangga. Hingga akhirnya, yang tersisa sepenuhnya hanya ada Bara, Sangga dan perasaan cintanya.

"Bara?" Panggil Sangga.

"Sang.."






Sangga kembali menenggelamkan bibirnya ke bibir Bara. Ciuman itu lamat dan semakin menggebu. Menyapu habis segala keraguan yang tersisa di hati Sangga. Gerakan Sangga mulai tergesa. Sangga mengangkat kaki kanan Bara yang sudah polos tanpa apapun ke pundaknya.

Bara Bayu Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang