Bayu, Jayendra dan Obsesi

567 55 49
                                    

Dark Queen

"Checkmate

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Checkmate."

Jesse duduk di sofa kulit, kakinya melipat. Sudah kali ketiganya dalam kurun waktu satuh tahun ini, dia berada di rumah itu. Cedric, tunangannya benar-benar mengartikan perintah ayahnya sendiri secara harfiah, yaitu untuk belajar langsung dari Jonathan dan Bara. Bahkan belajar bermain catur.

"No, damn bro,"  Cedric mulai protes lagi, sementara Jonathan tidak menggubrisnya.

Jonathan hanya menyesap brandynya dengan khidmat.

"You can't do that, aku tidak memperhitungkan queen sialanmu." Umpat Cedric.

"Kamu bisa pergi sekarang," kata Jonathan tegas.

Jesse berusaha menahan tawanya mati-matian. Sudah tiga kali Jonathan mengusir Cedric. Tapi Cedric terlalu keras kepala untuk tau diri.

Seingat Jesse, bahkan Bara belum mengunjungi Jonathan sejak enam bulan lalu.

"Gak, kita main lagi," ucap Cedric, tangannya sibuk menyusun kembali pion catur.

"sekarang peraturan diubah, kalau aku menang, aku akan pergi."

Jonathan masih tidak bergeming, agak malas karena anak satu ini ribut sekali. Kalau saja yang ribut adalah Bara, anaknya. Respon Jonathan akan berbeda.

Jonathan mengambil segelas cocktail dan menyerahkannya pada Jesse. Jesse agak terkejut, namun dengan segera di menerimanya sambil mencoba tersenyum ramah. Karena sejujurnya, Jesse agak takut dengan Jonathan.

"Dan kamu tidak boleh menggunakan queen-mu," ucap Cedric.

Raut wajah Jonathan mengeras, terlebih saat melihat pion queen emasnya di tangan Cedric.

"Take your filthy hands off my queen, Flint!" Katanya, sambil menyambar pion Queen-nya.

Tatapan Jonathan mengelam, dan Cedric sudah hafal betul. Saat itulah Cedric tau ada sesuatu yang bisa dia pelajari. Begitu juga dari pertandingan caturnya dengan Jonathan. Jonathan selalu menggerakan pion ratu, saat prajuritnya sisa setengah atau hampir habis.

"Queen-ku itu, dia bebas bergerak, bahkan saat prajuritnya habis," ucap Jonathan. 

Cedric tau persis, obrolan ini bukan lagi tentang catur, "Seperti Bara, huh?"

Jonathan tidak serta merta menjawab, sementara Cedric mengangkat kaleng beernya. Persetan untuk Jake, yang memperkenalkannya dengan beer kalengan. 

"and you're the hidden king?" Kata Cedric lagi, yang dibalas kekehan singkat dari Jonathan.

"You make me feel like I'm a pervert person," tukasnya, "Bara anakku, dan dia sekarang bebas."

Mata Jonathan menatap layar televisinya besarnya yang tergantung di dinding ruang tamu. Disana ada anaknya, Bara dengan timnya, berjalan menuju panggung untuk menerima piala. Jonathan tersenyum bangga. Impian ini adalah satu-satunya milik Bara, dan Jonathan tau itu.

Bara Bayu Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang