Operasi Beruang Imut 2.0 - Jan Raka (D-Day)

393 55 39
                                    

Drrt... drrt...

Jan Raka berdecak sebal, tangannya mengambil handphonenya yang tergeletak diatas nakas. Benar kan dugaannya, ayahnya lagi-lagi mengiriminya pesan.

"Jan jagain si adek, ya"

Jan hanya membacanya singkat, tanpa berniat untuk membalas. Dia kembali melatakan handphonenya di atas nakas, setelah mengaturnya dalam mode senyap. Tepat disebelah lilin aromatherapy, agar Bayu bisa tidur nyenyak. 

"Ngh.."

Bayu mengerang pelan, adiknya meringkuk memegang lengan Jan Raka.

"Ssst.." Jan Raka mengelus dahi adiknya, berharap adiknya tenang kembali.







Jan Raka tersenyum kecil, saat Bayu kembali tertidur pulas. Jari telunjuk Jan Raka menusuk pipi gembil adiknya. Jan tersenyum kecil, terutama saat alis Bayu menekuk kembali.

"Ssst... maaf maaf dek," katanya, sambil kembali mengelus dahi adiknya.

Jan jadi teringat saat bubunya baru saja melahirkan. Tadinya Jan merasa iri. Sebab setiap kali teman-teman ayah dan bubunya datang, mereka pasti bilang kalau adik-adiknya lucu, terutama pada Bayu.






"Dek, lihat deh," kata kak Mahes.

Jan Raka kecil yang tadinya sedang menangis sendiri di kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jan Raka kecil yang tadinya sedang menangis sendiri di kamar. Dituntun oleh Mahes menuju kamar si kembar. Mereka mengintip dari celah-celah box bayi.

"Bayu manja banget sama Sangga," katanya, jari kecilnya menunjuk pada satu bayi. Kepalanya bersandar di bahu kembarannya.

"Jan belum bisa bedain," Jan menjawab. Dia beralih memeluk Mahes.




"Jan lihat, kalau yang pipinya lebih gembul itu Bayu," katanya, "yang selalu nangis dan minta dipeluk kalau Jan cubitin pipinya itu Bayu."

Telunjuk Mahes beralih ke bayi satunya, "kalau ini Sangga, yang kalau Jan baru dateng dia sudah nangis."

Jan menunduk, sebetulnya dia agak sebal. Karena bayi itu tidur terus, dan selalu ingin dipeluk bubunya.


"Jan gak mau jadi kakak, nanti ayah dan bubu gak sayang," katanya.

Mahes mengusak kepala adiknya, "seru tau jadi kakak," Kata Mahes, "Kayak kak Mahes, kakak seneng jadi kakaknya Jan. Kak Mahes disayang sama ayah, bubu dan Jan.  Sekarang nambah dua orang. Kak Mahes bisa lindungin Jan dan adek-adek dari anak jahat..."




Mata Jan mulai berbinar, dia ingat kartun super hero yang biasa dia tonton.

"Kaya Captain America?" Tanyanya.

"Huum, kakak jadi Iron Man buat adek-adek kakak," jawab Mahes lagi.

Jan tersenyum, dia bergaya, seolah sedang memamerkan ototnya.

Bara Bayu Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang