Eternity (Canon)

1.3K 67 0
                                    

Tahukah kalian soal cerita tentang seorang gadis yang selalu menunggu kedatangan pemuda yang dicintainya? Seorang gadis yang rela berkorban banyak hal untuk memberikan cinta yang besar pada pemuda itu.

Benar.

Dia adalah Haruno Sakura. Seorang gadis musim semi yang selalu menunggu kedatangan rekan satu tim sekaligus lelaki yang berhasil mencuri hatinya, Uchiha Sasuke.

Sasuke-kun, apakah setelah ini kau akan kembali melakukan perjalanan?

Itu adalah sebuah kalimat yang selalu dipertanyakan oleh Sakura setelah mengucapkan kata 'selamat datang' selama dua tahun terakhir.

Setiap kepulangan Sasuke, Sakura selalu mempersiapkan sambutan terbaik untuk pemuda itu. Meskipun terkadang Sasuke hanya menetap sebentar, Sakura tak pernah melupakan sambutan hangatnya.

Setelah terlalu sering menunggu, kali ini Sakura diberikan misi yang harus ia lakukan bersama Sasuke.

Hanya berdua.

Bukankah itu kesempatan yang cukup bagus untuk bisa berkomunikasi dengan Sasuke?

Sasuke dan Sakura berlari menyusuri hutan, melompat dari pohon ke pohon. Sesekali Sakura menggulirkan iris hijaunya ke arah Sasuke, menatap wajah yang telihat serius dan fokus pada jalannya. Tak ingin mengganggu, Sakura memilih untuk menatap dalam diam.

Serangan musuh yang diluncurkan secara tiba-tiba, memaksa Sasuke dan Sakura membuat pertahanan tanpa persiapan. Untuk melindungi dirinya dan juga Sasuke, Sakura mencoba melayangkan tinjunya, namun sayang serangannya meleset. Kecerobohan Sakura membuat Sasuke terluka di bagian punggungnya. Bukan karena tinju miliknya, melainkan karena Sasuke mencoba melindungi Sakura dari serangan musuh.

"Izinkan aku untuk memeriksamu, Sasuke-kun." Ujar Sakura.

Sasuke hanya terdiam dan menurut, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Sasuke berbalik memunggungi Sakura, membiarkan medic-nin itu mengobati luka di punggungnya.

"Maaf ya, lagi-lagi karena aku." Dalam hatinya Sakura bersyukur karena punggung Sasuke tidak mengalami luka serius. Namun jauh di lubuk hatinya, Sakura merasa bersalah, gadis itu terus merutuki kebodohannya.

"Bukan salahmu." Jawaban singkat Sasuke mengembangkan senyuman pahit di wajah Sakura.

"Ternyata kau memang benar, Sasuke-kun. Sekeras apa pun aku mencoba, aku tetap merepotkan." Sakura terkekeh pelan, matanya terpejam untuk menghalau air mata yang hampir menetes.

Sasuke terdiam, matanya menatap lurus ke arah luar gua yang menjadi tempat peristirahatan mereka. Tak berniat berkomentar apa pun mengenai penuturan partner misinya. Sasuke lebih memilih untuk memasang kedua telinganya untuk mendengarkan ocehan Sakura.

"Jika saja Kakashi-sensei memilih Naruto untuk menjadi partnermu dalam misi ini, mungkin kau tidak akan terluka." Sakura menjauhkan tangannya dari punggung Sasuke, perlahan cahaya berwarna hijau memudar.

"Maafkan aku ya." Sakura bangkit dari posisinya, ia membereskan isi tasnya yang sempat tergeledah.

"Ayo lanjutkan misi kita, aku akan lebih berhati-hati." Lanjutnya.

Sakura tersenyum tipis dan melangkahkan kakinya keluar dari gua, meninggalkan Sasuke yang masih duduk termenung di dalam sana.

Misi yang mereka dapatkan tidaklah mudah, butuh strategi dan kerja sama yang bagus untuk dapat mengalahkan musuh yang dihadapi.

Hari kedua Sasuke dan Sakura masih mencari informasi pasti mengenai misi mereka. Misi yang mereka jalani membuat Sakura merasa seakan dirinya ikut dalam perjalanan Sasuke. Berandai-andai dirinya bisa ikut andil dalam setiap langkah Sasuke dan berkelana bersama.

One-Shot Collection SasuSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang