Tap Tap Tap
"Sial, bisa-bisanya mereka mempermainkanku," umpat Sasuke kesal, kaki jenjangnya melangkah dengan cepat menuju lift kantor yang hampir tertutup.
"Tunggu!" Pintu lift yang nyaris tertutup kembali terbuka lebar. Seorang gadis yang berada di dalam lift dengan segera menekan tombol dari dalam agar pintu lift tidak tertutup.
"Terima kasih."
"Sama-sama." Balas gadis itu dengan senyuman manis.
Iris mata Sasuke bergulir ke arah gadis di sampingnya. Nampak tak asing, namun ia juga tidak mengenalnya.
"Ada apa, Pak Direktur?" Merasa diperhatikan, gadis itu melempar pertanyaan pada Sasuke.
"Kau karyawan baru?" Tanya Sasuke penasaran.
"Ah, tidak. Saya sudah bekerja selama satu tahun."
"Benarkah? Sepertinya aku belum pernah melihatmu."
"Pernah, kok. Anda pasti lupa." Sakura mengembangkan senyum manisnya ke arah Sasuke.
"Saya Haruno Sakura, karyawan yang sempat menjadi anggota tim-mu saat magang dulu." Lanjutnya.
Sasuke mengerutkan dahinya, mencoba mengingat sosok berambut merah muda yang tengah berdiri di sampingnya.
"Sepertinya anda sudah melupakan hal itu, tidak masalah. Kalau begitu saya duluan Pak Direktur, permisi." Sakura membungkuk hormat, ia melangkahkan kakinya keluar lift. Sakura mengambil payung dari dalam tasnya untuk melindungi diri dari derasnya hujan yang sedang mengguyur kota Tokyo.
Dari kejauhan, onyx hitam Sasuke mengikuti pergerakan gadis merah muda yang sedang berlari menerobos hujan. Otak cerdasnya masih mencoba mengingat gadis yang mengaku sebagai mantan anggota tim-nya.
Tidak biasanya Sasuke melupakan seseorang.
"Entahlah.." Kaki jenjang Sasuke menyusuri lobby perusahaan.
Sasuke berdiri tepat di depan pintu utama, hari ini ia melupakan payungnya karena pertengkaran kecil dengan sang ayah. Sepertinya hujan akan berlangsung lama, entah sampai kapan ia harus menunggu dan berdiri di sana.
"Hah.." Helaan napas kesekian kalinya.
Sasuke sudah semakin lelah, ia ingin segera tidur.
"Harusnya aku parkir di basement saja tadi." Sesalnya.
Grep!
"Pak Direktur!" Sasuke terkejut ketika seseorang menarik tangannya.
"Haruno-san?"
"Anda tidak membawa payung, ya? Ayo saya antar sampai ke parkiran mobil anda. Tolong jangan menolak, jika menunggu hujan reda, anda bisa di sini sampai malam hari." Oceh Sakura, seakan ia tahu bahwa sang direktur akan menolak tawarannya.
Sakura mengarahkan payungnya untuk menutupi tubuh Sasuke. Sepanjang perjalanan Sasuke tidak berhenti menatap Sakura, bahkan untuk bicara pun sulit.
"Ini mobil anda, kan?"
"Hn."
"Kalau begitu saya permisi. Hati-hati di jalan, Pak!"
"Tung-.." Ucapan Sasuke terputus. Baru saja ia ingin berterima kasih, namun Sakura sudah pergi terlebih dahulu.
Sakura berlari ke arah halte bus, matanya menatap lekat bus yang tengah berhenti di depan halte. "Bus terakhirku!" Sakura mempercepat langkahnya, namun sayangnya ia tetap tertinggal.
"Tidak!!"
Kaki Sakura melemas, bus yang menuju ke arah rumahnya sudah tidak ada lagi. Terpaksa Sakura harus mengeluarkan sejumlah uang untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
One-Shot Collection SasuSaku
Fiksi PenggemarSasuke X Sakura One-Shot Collection ©Masashi Kishimoto Writer. Cherrieschic