Simple Things (Canon)

1.2K 66 0
                                    

Masih sama seperti dulu.

Meskipun perang dunia shinobi telah usai dan kedamaian dunia mulai tercapai perlahan, Sasuke masih sama seperti dulu.

Dingin dan acuh.

Sikapnya tak banyak berbah. Sasuke selalu menutup dan mengasingkan dirinya sendiri.

"Sasuke-kun, kau sudah kembali." Kepulangannya disambut hangat oleh gadis musim semi yang merupakan rekan satu timnya. Kali ini Sakura datang sendirian, tanpa Naruto ataupun Kakashi.

"Hn." Sasuke melenggang pergi meninggalkan Sakura yang menatapnya dalam diam.

"Sudah lama ya?" Sasuke menghentikan langkahnya.

Benar, ini adalah pertemuan pertama mereka setelah dua tahun. Sasuke meninggalkan desa untuk melakukan perjalanan penebusan dosa, selama dua tahun ia berkelana untuk melindungi desa dari luar.

"Hn." Hanya jawaban ambigu yang keluar dari mulut Sasuke. Sakura sudah terbiasa dengan hal itu, ia tidak terkejut jika Sasuke mengacuhkan dirinya.

"Apakah kau tidak merindukanku?" Sasuke kembali melangkahkan kakinya tanpa jawaban apa pun.

Sakura menatap punggung Sasuke dengan tatapan nanar. Lagi-lagi pemuda itu mengacuhkan dan meninggalkan Sakura.

"Sasuke-kun.."

.
.
.

Malam hari tim tujuh merayakan kepulangan Sasuke, mereka mengadakan pesta kecil di apartemen Sasuke atas paksaan Naruto. Sedikit bernostalgia dengan kenangan mass kecil, dibumbui dengan pertengkaran kecil antara Sasuke dan Naruto.

Sakura tertidur karena mabuk, gadis itu meminum lima kaleng bir sekaligus. Kakashi dan Naruto meminta Sasuke untuk menjaga Sakura, sementara mereka pulang ke rumah masing-masing. Awalnya Sasuke menolak, namun pada akhirnya pemuda iti menyetujui permintaan sang guru.

Sasuke terdiam memandangi wajah Sakura yang sangat damai saat tidur. Mata tajamnya sedikit melemah akibat reaksi alkohol dalam tubuhnya. Sasuke mengangkat tangannya menyentuh rambut merah muda yang sangat mencolok, ia memainkan helaian rambut Sakura dan dililitkan pada jarinya.

Sakura yang merasa rambutnya tertarik pun mulai membuka mata, pemandangan pertama yang ia saksikan adalah Uchiha Sasuke, rekan satu tim sekaligus pemuda yang telah menempati hatinya itu sedang memainkan rambutnya.

"S-Sasuke-kun!" Sakura yang terkejut spontan menarik diri untuk bangun. Namun rambut yang terlilit di jemari Sasuke membuatnya tertarik kembali, akibatnya kepala Sakura membentur bagian pinggir sofa.

"A-Aduh.." Keluhnya pelan.

"K-Kau baik-baik saja? Maaf aku tidak sengaja." Ujar Sasuke. Pemuda itu melepas lilitan rambut Sakura dari jemarinya.

"Tak apa.." Sakura merapikan rambutnya, ia bangkit dari posisinya.

"Aku akan pulang, terima kasih untuk hari ini Sasuke-kun." Ujar Sakura.

Tak kunjung mendapat jawaban, Sakura menatap Sasuke yang masih duduk di sebelah sofa.

"Sasuke-kun?" Sakura menekuk lututnya, ia mendekati Sasuke yang diam tak bergeming.

"Sasu-.." Panggilan Sakura terhenti kala ia melihat tangan Sasuke bergetar, peluh menetes dari pelipisnya.

"Sasuke-kun? Ada apa denganmu?" Tanya Sakura khawatir, ia menyingkirkan poni yang menutupi wajah Sasuke.

"A-Apa aku menyakitimu?" Tanya Sasuke. Sakura terkejut ketika melihat Sasuke tampak sangat berantakan. Wajah pemuda itu dibasahi oleh keringat, tubuhnya dingin dan gemetar, bahkan mata tajam yang selalu mengintimidasi kini menatap Sakura dengan penuh rasa takut dan khawatir.

One-Shot Collection SasuSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang