Dua insan lawan jenis tengah bermain lidah di bawah hujan deras yang mengguyur kota. Sang lelaki terus menarik gadisnya untuk memperdalam ciuman mereka, menyalurkan hasrat yang menggebu-gebu.
"Emnh!" Gadis itu memukul dada lelakinya dengan tangan terkepal, meminta kebebasan untuk menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.
Napas terengah, dada mereka naik turun setelah ciuman panas yang menuntut.
"Kau gila, Uchiha," desis gadis itu.
"Hn."
Persaingan antara Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura sudah tidak asing lagi. Mereka dikenal sebagai rival abadi yang selalu mempertahankan gengsi dan harga diri. Menjadi primadona di kampus ternama, dijuluki sebagai King and Queen yang siap menggemparkan kampus dengan pesona dan prestasi mereka.
Prom night yang diadakan pada hari ulang tahun kampus menghadirkan Sasuke dan Sakura yang bersanding di tengah ballroom hotel, berdansa di bawah lampu sorot dengan lantunan musik klasik. Di balik topeng, sorot mata tanpa arti bersatu dalam tatapan lekat. Pertemuan antara netra hitam kelam dan hijau berkilau menjadi perpaduan indah.
Dan semua berawal dari malam itu.
Pemuda yang Sakura sumpahi akan menjadi perjaka hingga tua, pemuda yang membuat hari-harinya penuh dengan emosi. Dia, pemuda Uchiha itu telah merampas ciuman pertamanya di hadapan semua orang.
"Apa-apaan kau?!"
Emosi Sakura dibalas dengan tatapan datar, Sasuke mengusap bibir Sakura yang terluka karena ulahnya. Tak mengatakan apa pun, Sasuke meninggalkan Sakura yang terpaku di tempatnya.
Hari-hari di kampus berjalan seperti biasa, namun tidak dengan hubungan Sasuke dan Sakura. Sejak insiden prom night itu, ada banyak hal janggal yang mulai mengganggu Sakura. Beberapa hal aneh terjadi dalam harinya, bahkan rival abadinya itu kerap menghilang tanpa jejak dan kembali secara tiba-tiba.
"Astaga! Kau mengejutkanku!" pekik Sakura.
Sasuke berdiri di hadapannya tanpa bersuara, pemuda itu menarik dirinya hingga ke atap kampus.
"Lepaskan!" Sakura menepis tangan Sasuke yang mencengkeramnya.
"Apa maumu?" ketus Sakura.
Sasuke tak menjawab, ia mendekatkan diri dan menghimpit Sakura ke dinding. Dari pada merasa takut, Sakura lebih merasa gugup ketika wajah Sasuke berada tepat di hadapannya.
"A-Apa yang kau lakukan?"
Sakura tersentak ketika bibir tipis itu kembali menyapanya. Ciuman yang sedikit kasar dan memaksa, Sakura membencinya. Sakura mencoba menjauhkan tubuh Sasuke darinya, namun tenaganya tak cukup kuat.
Ciuman itu, Sakura memang membencinya, namun ia tak memungkiri sensasinya. Lumatan yang Sasuke berikan mampu membuatnya terbuai, meski pun sakit karena pemuda itu terus menggigit bibirnya.
Yang lebih menyebalkan ketika Sasuke selalu meninggalkannya setelah melakukan kejahatan itu. Seakan dirinya hanya sebagai pemuas nafsu dan hasrat buruknya.
"Aku membencimu, Sasuke," lirih Sakura, menyeka bibirnya yang membengkak akibat perbuatan pemuda Uchiha itu.
Setelah perbuatannya itu, Sasuke kembali menyembunyikan diri dari hadapan Sakura. Tak ada pertemuan maupun interaksi di antara keduanya.
"Belakangan ini aku merasa aneh," gumam Sakura. Sudah beberapa hari ia merasa gelisah, pikiran dan hatinya terus berkecamuk.
Sakura memasang earphone di kedua telinganya, hari ini ia pulang tanpa kendaraannya. Sakura sangat ingin menikmati keindahan langit sore dengan musik yang mengalun dari ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One-Shot Collection SasuSaku
FanfictionSasuke X Sakura One-Shot Collection ©Masashi Kishimoto Writer. Cherrieschic