Apa ini?
Mimpi?
Atau aku sudah mati?
Sasuke mengerjapkan matanya beberapa kali. Menyesuaikan pengelihatannya yang sedikit kabur. Pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah langit yang dipenuhi kabut, sulit untuk melihat keadaan sekitar. Sasuke bangkit dari posisinya, kepalanya terasa sedikit sakit.
Apa yang terjadi padaku? -Pikirnya.
"Sasuke-kun.."
Telinga Sasuke menangkap suara yang tidak asing, ia sangat mengenal suara itu. Suara yang selalu memanggil namanya dengan lembut.
Sasuke menoleh, seketika tubuhnya membeku. Ia mendapati dirinya saat genin, tengah terbaring tak sadarkan diri dengan jarum-jarum yang menancap di tubuhnya.
Dan lagi, apa ini? Sakura menangisi dirinya.
"Aku tahu semua peraturan ninja. Seorang shinobi tidak boleh melibatkan perasaannya, misi harus diutamakan." Sasuke terdiam mendengar suara Sakura yang bergetar. Tidak lama setelah mengucapkan hal itu, Sakura menangis di atas tubuh Sasuke genin.
'Sakura..'
'Ini adalah masa lalu. Apakah aku sudah mati?'
Sasuke terkesiap ketika dirinya saat genin mulai membuka mata. Sasuke masih ingat dengan jelas, hal yang pertama ia dengar adalah suara Sakura.
Hati Sasuke berdenyut sakit melihat Sakura yang menangis hanya karena takut kehilangan dirinya. Dulu Sasuke sempat berpikir bahwa Sakura adalah gadis yang paling menyebalkan, ia tidak suka dengan sikap agresif gadis itu.
Namun seiring berjalannya waktu, Sasuke mulai terbiasa dengan sikap yang Sakura tunjukkan untuknya.
Telinga Sasuke berdengung, area sekitarnya telah berubah. Saat ini Sasuke sedang berpijak di dalam hutan tempat pelaksanaan ujian saat itu.
Di kejauhan, Sasuke melihat Sakura yang memotong rambutnya karena salah seorang musuh menjambak surai merah muda itu. Sasuke menggertakkan giginya. Jika diingat kembali, ia sangat tidak terima melihat hal itu terjadi.
Sasuke tidak munafik, sejak dulu ia memang menyukai rambut Sakura. Gadis itu terlihat manis saat rambutnya tumbuh panjang.
Namun bukan berarti Sasuke tidak menyukai Sakura yang sekarang.
Sasuke menatap dirinya sendiri yang melepas segel Orochimaru karena amarah yang memuncak. Lalu segel itu secara tiba-tiba menghilang ketika Sakura memeluknya. Sasuke masih bisa merasakan hangatnya pelukan Sakura, lembutnya tatapan gadis itu ketika memintanya untuk berhenti menyakiti musuh.
Sasuke sadar, sejak awal ia memang merasa nyaman dengan kehadiran Sakura. Tapi dendam dan ambisinya, menutupi kenyataan itu.
Angin bertiup kencang, dan kali ini Sasuke berada di kursi taman. Tempat yang menjadi saksi kepergiannya dari desa, dan tempat ia meninggalkan Sakura sendirian.
"Jika kau bersamaku, kau tidak akan menyesal! Akan kulakukan apa pun untukmu, kau akan bahagia di sini, Sasuke-kun! Jadi tolong, jangan pergi.."
Mata Sasuke mulai terasa panas, oniksnya bergetar.
'Kau benar, Sakura. Aku tidak akan menyesal jika bersamamu.'
"Jika kau pergi, aku akan berteriak!"
Sasuke merasakan perasaan yang muncul ketika ia akan meninggalkan desa, ketika Sakura mengutarakan perasaannya dengan tulus. Sasuke terkesiap ketika melihat Sakura mulai tak sadarkan diri, ia ingat bahwa dirinya pernah membuat Sakura pingsan agar tidak menghalangi jalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One-Shot Collection SasuSaku
FanficSasuke X Sakura One-Shot Collection ©Masashi Kishimoto Writer. Cherrieschic